Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Indonesia Sensitif Terhadap Kondisi China

Serangan virus corona berpeluang melemahkan ekspor RI ke China sehingga mempengaruhi perekonomian Indonesia. Ekspor ke China memberikan kontribusi terbesar sampai dengan 15% terhadap keseluruhan total ekspor Indonesia.
Ilustrasi ekspor dan impor/Istimewa
Ilustrasi ekspor dan impor/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan virus Corona yang terjadi di China apabila tak kunjung mereda dikhawatirkan dapat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia ke  negara tersebut.

Seperti diketahui, serangan virus tersebut membuat sebagian industri manufaktur di China terpaksa memperpanjang liburnya usai Tahun Baru China atau Imlek. Salah satunya adalah pabrik perakitan Ford yang memperpanjang liburnya sampai dengan 10 Februari 2020.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan serangan virus yang sudah menewaskan 131 orang itu bukan tidak mungkin akan melemahkan ekspor RI ke China sehingga mempengaruhi perekonomian Indonesia. Adapun, ekspor ke Negeri Panda memberikan kontribusi terbesar sampai dengan 15% terhadap keseluruhan ekspor Indonesia.

"Kita lebih sensitif dengan China itu lebih besar dibandingkan dengan AS. Penurunan perekonomian ke China tentunya akan lebih berpengaruh kepada kita, China sendiri tahun ini sebelumnya diproyeksi pertumbuhan ekonominya akan turun dari 6,2% menjadi 6%," katanya kepada Bisnis,  Rabu (29/01/2020).

Selain itu, menurut Rosan kekhawatiran itu semakin besar lantaran ekspor tersebut masih mengandalkan komoditas sumber daya alam atau barang mentah yang harganya fluktuatif dan pasarnya tak seluas barang jadi.

Lebih lanjut, menurut Rosan untuk mengantisipasi hal serupa virus Corona pelaku usaha didorong untuk tidak lagi mengandalkan ekspor barang mentah dan mulai mencari negara tujuan ekspor alternatif yang potensial. Dia menilai selama ini pemerintah sudah memberikan dukungan dan mendorong pelaku usaha untuk melakukan hal tersebut.

"Ekspor ke negara-negara lain yang potensial dan juga ekspor produk-produk yang punya added value," tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Dody Edward mengatakan arus barang dari Indonesia menuju China masih normal dan belum terganggu akibat serangan virus Corona.

Oleh karena itu, menurutnya ekspor Indonesia untuk saat ini masih belum menemui hambatan. Adapun, untuk penurunan arus barang menuju China hal tersebut dinilai wajar karena saat ini negara tersebut masih dalam suasana liburan Imlek yang berlangsung selama dua pekan. Namun, dia tak menampik ada kekhawatiran jika liburan tersebut bakal diperpanjang untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona.

"Arus barang masih lancar, saat ini memang masih suasana liburan Imlek sampai 3 Februari 2020. Tetapi anak sekolah libur ada yang diperpanjang dan beberapa kota ada yang di shutdown [aktivitasnya] sedikit banyak tentu akan berpengaruh nantinya," katanya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (28/1/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper