Bisnis.com, JAKARTA–Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim keberhasilan mengeksekusi 9 proyek dari 21 proyek yang realisasi investasinya terkendala.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan nilai investasi dari sembilan proyek yang dimaksud mencapai Rp189 triliun dari total Rp708 triliun. Sembilan proyek tersebut umumnya dieksekusi per Januari 2020.
"Itu terdiri dari proyek yang mangkrak selama dua hingga empat tahun. Bahkan ada yang 10 tahun, contohnya Lotte di Cilegon," ujar Bahlil, Rabu (29/1/2020).
Atas proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, investasi ini terhalang oleh tumpang tindih lahan. Investasi sebesar Rp61,2 triliun tersebut berhasil dieksekusi setelah adanya MoU antara PT Krakatau Steel (KS), PT KIEC, dan PT Lotte Chemical Indonesia.
Investasi Tanjung Jati Power sebesar Rp38 triliun juga berhasil dieksekusi. Investasi Tanjung Jati Power sendiri terhambat karena tidak terbitnya rekomendasi SJKU dari Kementerian BUMN.
Akibat permasalahan Amdal dan IPPKH, investasi dari PT Vale Indonesia sebesar Rp39,2 triliun juga tak kunjung terealisasi. Investasi tersebut pada akhirnya terealisasi setelah adanya penerbitan Amdal dari Kementerian LHK dan sudah diterbitkannya rekomendasi dari Gubernur Sulawesi Tenggara.
Investasi dari Hyundai sebesar Rp21,7 triliun yang terkendala akibat tidak kunjung disepakatinya tax holiday bakal terealisasi setelah disepakatinya MoU antara Kepala BKPM dengan CEO Hyundai.
Dengan bergesernya kewenangan pemberian izin dan fasilitas investasi dari K/L terkait kepada BKPM, Bahlil menjamin eksekusi dari komitmen investasi mangkrak bakal semakin cepat dibandingkan yang sudah dilakukan sekarang.