Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Prioritaskan 5 Program Utama Pada 2021, Ini Perinciannya

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan 5 program utama telah sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada 2021 bertema Meningkatkan Investasi dan Daya Saing Industri Pariwisata Untuk Pertumbuhan Ekonomi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. JIBI/Bisnis/Rinaldi Mohammad Azka
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. JIBI/Bisnis/Rinaldi Mohammad Azka

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan menyatakan ada lima program yang menjadi prioritas utama pada 2021.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan kelima program atau agenda utama tersebut telah sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada 2021 bertema Meningkatkan Investasi dan Daya Saing Industri Pariwisata Untuk Pertumbuhan Ekonomi.

Kelimanya adalah membangun konektivitas transportasi mendukung sektor pariwisata, sektor logistik, daerah TPK (Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan), Ibu Kota Negara (IKN) baru, serta pengembangan SDM.

Program prioritas Kemenhub itu telah selaras dengan rencana strategis Kementerian Perhubungan dengan kebijakan pembangunan transportasi kedepan akan fokus pada peningkatan konektivitas dan aksesibilitas, hingga peningkatan keselamatan dan keamanan.

“Tahun depan kami melanjutkan lagi 6 tujuan wisata prioritas itu Wakatobi, Morotai, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, dan Bromo Tengger Semeru. Itu menjadi prioritas,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/1/2020).

Dia menekankan dukungan terhadap 5 daerah pariwisata super prioritas harus tuntas pada tahun ini. Pada 2021,paparnya, pihaknya akan melanjutkan dan menuntaskan dukungan terhadap 6 daerah prioritas wisata lainnya.

Kemenhub menggelar Rapat Koordinasi penyusunan pagu kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2021 yang dihadiri oleh 235 peserta yang terdiri atas pejabat eselon I dan II Kemenhub, Kepala Satuan Kerja di lingkungan Kemenhub, Kepala Dinas Perhubungan dan Bappeda di seluruh wilayah Indonesia.

“Ini kick off untuk bicara tahun 2021. Jadi biasanya kita mendapatkan masukan dari Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, dan BPK. Setelah itu, kita bahas secara kualitatif apa saja, lalu masing-masing sektor mengeksekusi perencanaannya. Sehingga pada bulan November perencanaannya sudah matang,” terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper