Bisnis.com, JAKARTA—Pasar Rakyat Kota Pariaman yang mengalami kerusakan akibat kebakaran dan diguncang gempa tengah diperbaiki menjadi pasar rakyat modern oleh Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat. Pasar yang sudah berdiri selama 100 tahun itu juga akan menjadi ikon baru bagi sektor pariwisata Kota Pariaman.
Renovasi Pasar Rakyat Kota Pariaman dimulai sejak 14 Desember 2019, ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Renovasi dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dengan anggaran sebesar Rp81,7 miliar.
Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PPSPPOP) Iwan Suprijanto mengatakan renovasi Pasar Rakyat Kota Pariaman mengusung konsep ramah lingkungan dan tahap gempa. Kontraktor akan membangun kembali bangunan pasar setinggi empat lantai yang bisa menampung 360 kios.
“Dikarenakan lokasinya berada di pusat kota, bangunan ini diharapkan dapat menunjang lokasi wisata yang ada di sekitarnya seperti Pantai Gondoriah dan jalur sirkulasi arakan Festival Tabuik yang diselenggarakan tiap tahun,” tutur Iwan melalui keterangan resmi, Rabu (22/1/2020).
Untuk diketahui, Pasar Rakyat Kota Pariaman mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana kebakaran pada 1988. Bangunan pasar juga sempat digoyang gempa teknonik 8,3 SR yang berpusat di Kepulauan Mentawai pada 2016 lalu. Kerusakan struktur dapat membahayakan keselamatan pengunjung pasar sehingga perlu dilakukan renovasi.
Menurut Iwan, renovasi Pasar Rakyat Kota Pariawan merupakan cerminan dari sinergi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pemerintah pusat mengambil peran membangun kembali pasar sedangkan pemerintah daerah menyiapkan dokumen perencanaan dan relokasi pedagang.
Dalam catatan Bisnis.com, Kementerian PUPR melalui unit organsasi PPSPPO sebelumnya juga telah merenovasi dua pasar rakyat, yaitu Pasar Johar di Semarang dan Pasar Atas di Bukittinggi.
Renovasi Pasar Johar dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp146,09 miliar. Adapun, PT Brantas Abipraya (Persero) mengerjakan renovasi Pasar Atas Bukit tinggi dengan kontrak senilai RpRp292,29 miliar.