Bisnis.com, JAKARTA - Perum Perikanan Indonesia (Perindo) berencana melakukan penguatan usaha budi daya udang dan ikan pada tahun ini.
Dalam upaya penguatan ini, Perindo akan melakukan perluasan tambak produksi di Bengkayang, Kalimantan Timur, dari 6,8 hektare (ha) menjadi 18,8 ha. "Kami punya luas tambak di Bengkayang, optimalisasinya baru 80%. Sisanya kami lakukan ekspansi," ujar Direktur Utama Perum Perindo Farida Mokodompit di DPR, Selasa (21/1/2020).
Dia mengatakan pihaknya akan mengekspor udang pada tahun ini. Adapun selama ini, udang yang diproduksi hanya untuk konsumsi dalam negeri.
"Fokus ekspor karena berikan devisa negara yang jauh lebih besar," imbuhnya.
Udang yang diproduksi Perindo merupakan udang vaname. Dalam satu siklus, 10 petak tambak bisa menghasilkan hingga 8 ton.
Dalam upaya penguatan budi daya ini, Perindo akan menggandeng BUMN lain seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX untuk penambahan lahan kerja sama dari 4 ha menjadi 10 ha. Kerja sama lahan tambak juga dilakukan dengan PTPN XII seluas 40 ha.
Adapun pada tahun ini Perindo menargetkan produksi ikan dan hasil laut sebanyak 28.500 ton. Angka ini baru 0,25% dari target produksi nasional sebanyak 15,44 juta ton. Target produksi 28.500 ton ini terdiri dari target perdagangan ikan dan hasil laut sebanyak 25.003 ton, tangkapan 2.013 ton, dan budi daya 1.484 ton.
Selain budi daya, Perindo juga berencana melakukan optimalisasi aset dan sarana prasarana, terutama di pelabuhan perikanan, seperti perbaikan, rehabilitasi dan rekonsiliasi mesin, peralatan, serta kapal. Kemudian ada juga optimalisasi lahan di bangunan dok dan unit pengolahan ikan (UPI).
Peningkatan ekspor turut menjadi fokus melalui peningkatan kapasitas unit pengolahan dengan sertifikat HACCP A dan peningkatan kemampuan mengumpulkan bahan baku untuk ekspor.
"Kita ekspor ke Jepang, Vietnam. Target persentase ekspor dari perdagangan sekitar 20% untuk 2020," tuturnya.