Bisnis.com, JAKARTA – Induk BUMN perkebunan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero), membidik peningkatan produktivitas tanaman teh yang dikelola perusahaan setidaknya sebesar 86% sampai 2023 mendatang.
Realisasi target tersebut bakal didukung dengan upaya intensifikasi yang mencakup pemupukan serta peremajaan tanaman berusia tua.
"Pengelolaan teh di PTPN berfokus pada intensifikasi area existing seluas 30.000 hektare dengan menjalankan program Operational Excellence sebagai bagian dari Transformasi Holding Perkebunan yang ditunjang dengan perbaikan tanaman, pemupukan secara berimbang dan perbaikan pabrik," kata Sekretaris Perusahaan Irwan Perangin-Angin dalam pesan tertulis kepada Bisnis, Kamis (16/1/2020).
Irwan mengemukakan perbaikan produktivitas ini diharapkan dapat menekan penurunan area setidaknya sampai 1%. Adapun berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Perkebunan, area teh milik perusahaan negara tercatat mengalami penurunan sebesar 0,86% setiap tahunnya selama kurun waktu 2013–2017.
Adapun dalam laporan yang disampaikan holding dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, produksi teh kering tercatat terus mengalami penurunan dari 51.332 ton pada 2016 menjadi 44.776 ton pada 2018. Produktivitas pun terkoreksi dari 1,66 ton per hektare per tahun menjadi 1,46 ton per hektare per tahun pada 2018.
Irwan mengemukakan penurunan terjadi lantaran perusahaan tengah melakukan penataan dan perbaikan performa tanaman melalui peremajaan lantaran usia teh yang tak lagi produktif. Pihaknya pun menyebutkan bahwa teh masih dipandang sebagai komoditas dengan prospek yang positif di pasar dalam negeri maupun luar.
"Oleh karena itu, fokus PTPN Holding saat ini dan pada masa mendatang akan lebih selektif pada kualitas produk terbaik, pengembangan produk hilir teh seperti teh kemasan, siap minum, serta pengembangan agrowisata," imbuhnya.
Menyitir data 2018, perusahaan tercatat memiliki total 28.982 ha area teh yang terdiri atas 28.324 ha tanaman menghasilkan, tanaman belum menghasilkan seluas 407,6 ha, tanaman tua seluas 209,5 ha, dan 41,2 ha area untuk pembibitan.