Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Listrik Swasta Minta Pemerintah Hapus FABA dari Daftar Limbah B3

Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) berharap hasil pembakaran batu bara pada pembangkit, yakni fly ash and bottom ash (FABA) dikeluarkan dari daftar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) berharap hasil pembakaran batu bara pada pembangkit, yakni fly ash and bottom ash (FABA) dikeluarkan dari daftar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Direktur Eksekutif APLSI Rizal Calvary Marimbo mengatakan hingga saat ini, tidak ada bukti yang menyatakan FABA sebagai limbah B3. Padahal, FABA dinilai dapat dimanfaatkan sebagai coneblock, pengganti semen, paving block, maupun campuran untuk konstruksi.

Menurutnya, dengan FABA yang masih dinyatakan sebagai limbah B3, produsen listrik kesulitan menjual atau menyerahkan produk tersebut ke pihak ketiga. Supaya FABA bisa dijual ke pihak ketiga, produk tersebut harus dihapus dari daftar limbah B3. 

"Saat ini tidak ada pihak yang berani datang ambil FABA biarpun dikasih gratis," katanya kepada Bisnis, Kamis (16/1/2020).

Menurutnya, setiap tahun ada tambahan 10 juta ton FABA yang menggunung di sekitar  pembangkit. Produsen listrik swasta (independent power producer/IPP) dan PT PLN (Persero) kesulitan mengirim ke pihak ketiga untuk diolah jadi bahan baku konstruksi karena persyaratannya dinilai terlalu rumit.

"Dengan masuknya FABA dalam daftar B3, pelaku usaha mulai dari penyedia FABA [produsen listrik swasta maupun PLN], perusahaan pengangkut, dan pengguna rawan kena kriminalisasi," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper