Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 7 JANUARI: Menagih Janji Gas Murah, Taji OJK Dorong Konsolidasi

Berita mengenai pengusaha di empat sektor yang mendesak realisasi janji pemerintah menurunkan harga gas, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (7/1/2020).
Pekerja membongkar tabung gas LPG 3kg di salah satu agen penjualan, di Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pekerja membongkar tabung gas LPG 3kg di salah satu agen penjualan, di Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai pengusaha di empat sektor yang mendesak realisasi janji pemerintah menurunkan harga gas, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (7/1/2020).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

Menagih Janji Gas Murah. Pengusaha di empat sektor industri sarung tangan, keramik, kaca, dan oleokimia mendesak pemerintah segera merealisasikan janji untuk menurunkan harga gas melalui opsi penghapusan atau penurunan setoran ke pemerintah.

Taji OJK Dorong Konsolidasi. Aksi konsolidasi perbankan kini tak lagi cuma berdasarkan atas inisiatif perbankan, melainkan juga atas dasar tindakan dari pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Inkonsistensi Subsidi Listrik. Memasuki periode kedua Pemerintahan Joko Widodo, kabinet yang disebut ‘tanpa beban’ ini justru tidak konsisten dalam menerapkan subsidi listrik. Kendati pemerintah dan DPR sepakat bahwa subsidi untuk golongan tarif 900 volt ampere (VA) rumah tangga mampu (RTM) dicabut, kebijakan tersebut justru dibatalkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Jalan Tol Magnet Kuat Kendaraan Pribadi. Beroperasinya jalan tol TransJawa dan jalan bebas hambatan lainnya membuat penggunaan kendaraan pribadi saat liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 tetap tinggi.

Ghosn Buronan Internasional. Mantan CEO Nissan Motor Co. Carlos Ghosn dinyatakan sebagai buronan International Criminal Police Organization (Interpol) setelah melarikan diri dari Jepang ke Lebanon pada pergantian tahun lalu. Ghosn diduga meng hindar dari jeratan hukum terkait kasus kejahatan keuangan di Nissan, dengan tuduhan menyembunyikan pendapatan serta memperkaya diri. Kasus ini berlangsung selama beberapa bulan terakhir dan telah disidangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper