Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN 2019: Serapan Belanja Menurun

Berdasarkan data dari kementerian Keuangan, hingga akhir Desember 2019, jumlah serapan belanja negara secara keseluruhan adalah sebesar Rp2.310,2 triliun atau 93,9 persen dari pagu senilai Rp2.461,1 triliun.
Menkeu Sri Mulyani (ketiga kiri) memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). ANTARA -Akbar Nugroho Gumay
Menkeu Sri Mulyani (ketiga kiri) memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). ANTARA -Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi belanja negara dalam APBN 2019 menembus angka 90 persen. Kendati demikian, perolehan tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2018.

Berdasarkan data dari kementerian Keuangan, hingga akhir Desember 2019, jumlah serapan belanja negara secara keseluruhan adalah sebesar Rp2.310,2 triliun atau 93,9 persen dari pagu senilai Rp2.461,1 triliun.

Kendati kembali menembus angka realisasi diatas 90 persen, jumlah ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan serapan belanja negara pada 2018. Kala itu, total realisasi belanja mencapai 99,7 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp2.220,7 triliun atau Rp2.213,1 triliun.

Dari sisi pemerintah pusat, serapan belanja tercatat di angka 91,7 persen dari pagu anggaran sebesar Rp1.634,3 triliun atau terserap Rp1.498,8 triliun. Angka tersebut terdiri atas serapan belanja kementerian/lembaga sebanyak Rp876,4 miliar atau terealisasi 102,4 persen dari anggaran Rp855,4 miliar dan belanja non kementerian/lembaga Rp622,6 triliun dari anggaran Rp 778,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja belanja K/L yang melebihi target dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang terus mendorong belanja di tengah ketidakpastian global. Hal ini dinilai berdampak positif untuk mendorong perekonomian Indonesia.

Selain itu, pelaksanaan beragam program dan agenda strategis seperti Pemilihan Umum dan kenaikan manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) serta revisi pagu belanja K/L untuk tambahan belanja pegawai, kenaikan iuran JKN, dan penanggulangan bencana turut berdampak pada kinerja belanja K/L pada 2019.

Sementara itu, cakupan belanja non K/L pada 2019 terdiri atas pembayaran bunga utang sebesar Rp 275,5 triliun, subsidi berjumlah Rp201,8 triliun, dan belanja hibah sebanyak Rp6,47 triliun.

Adapun, realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa mencapai Rp811,3 triliun dari pagu anggaran sebanyak Rp826,8 triliun atau terserap 98,1 persen.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper