Bisnis.com, TOBA SAMOSIR - PT Inalum (Persero) berencana melakukan modernisasi tungku (upgrading pot) guna meningkatkan kapasitas sekaligus menekan ongkos listrik fasilitas peleburan aluminium milik perseroan.
Direktur Pelaksana Inalum Oggy A. Kosasih mengatakan untuk melakukan ekspansi smelter membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar. Daya yang dibutuhkan dalam smelter tersebut mencapai 14.400 kilowatt per jam (kWh) untuk setiap 1 ton aluminium.
Dengan modernisasi, kata Oggy, konsumsi listrik dapat ditekan dari 14.400 kWh/ton menjadi 13.000 kWh/ton. Adapun investasi yang dibutuhkan untuk modernisasi mencapai US$150 juta.
"Kalau mau meningkatkan lebih banyak lagi kami butuh energi baru, tapi yang kami inginkan energi dari air karena terbukti ongkos produksi murah. Karena susah, kami modernisasi tungku peleburan," ujar Oggy, Minggu (5/1/2020) malam.
Dengan modernisasi itu, dalam 2 tahun kapasitas produksi Inalum akan bertambah sekitar 30.000 ton aluminium per tahun. Saat ini, kapasitas smelter Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, mencapai 250.000 ton aluminium per tahun.
Selain melakukan upgrading pot, Inalum juga berencana mengembangkan proyek secondary alumunium atau recycle aluminium dengan kapasitas 50.000 ton per tahun.
Adapun selama ini, kebutuhan listrik untuk produksi Inalum dipasok dari dua pembangkit listrik tenaga air milik perseroan dengan total kapasitas 603 megawatt (MW). Kedua pembangkit tersebut adalah PLTA Siguragura dan PLTA Tangga yang yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.
Pembangkit tersebut dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.
"Selama ini kami ada 603 MW. Itu cukup untuk 250.000 ton, ditambah pot upgrading 30.000 ton, dan recycle 50.000 ton," kata Oggy.