Bisnis.com, JAKARTA – Overseas Oil and Gas (OOG), perusahaan minyak dan gas (migas) asal Oman, bersurat ke PT Pertamina (Persero) untuk mempertegas komitmen sekaligus keseriusan dalam pembangunan proyek Kilang Bontang.
Direktur OOG Ruddy Bagindo mengatakan pihaknya sudah menjalin komitmen menjalankan pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang sejak Desember 2018.
Komitmen tersebut ditandai dengan perjanjian framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300.000 barel per hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur.
Ruddy berharap PT Pertamina bisa melanjutkan surat yang disampaikan melalui dialog sehingga kerja sama bisa berlangsung kembali. Kondisi ini mengingat banyak pekerjaan sudah dilakukan antara OOG dan Pertamina.
Selain itu, pembangunan Kilang Bontang dinilai sesuai dengan tujuan pemerintah Indonesia untuk menekan impor bahan bakar minyak dan petrochemical.
"Kami juga ingin meluruskan hal-hal yang masih belum dikomunikasikan dengan baik. Agar kegiatan dan persiapan yang sudah dilakukan dan dikerjakan beberapa tahun ini dapat dilanjutkan. Jadi kami berharap komunikasi ini dapat dibuka kembali dan berjalan dengan baik. Itu inti surat yan kami sampaikan kepada Pertamina," katanya seperti dikutip dalam rilis, Selasa (31/12/2019).
Menurutnya, kerja sama OOG dan Pertamina juga akan meningkatkan hubungan antara Pemerintahan Kerajaan Oman dengan Indonesia terutama dalam bentuk kerja sama pembangunan kilang. OOG pun mengaharapkan agar surat resmi bisa mendapat jawaban positif dari PT Pertamina.
"Kami masih menunggu tanggapan dari Pertamina, jadi kami tidak ingin berandai-andai. Kami masih punya harapan bahwa pertamina memberikan tanggapan yang positif," katanya.