Bisnis.com, JAKARTA – Proyeksi beban puncak kelistrikan di malam tahun baru 2020 akan mencapai 3.356 megawatt (MW) atau lebih rendah dari pada kondisi normal yang sebesar 5.200 MW.
Banyaknya warga Jakarta yang berlibur ke luar kota menyebabkan rendahnya beban puncak saat malam tahun baru.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, meskipun terjadi penurunan bebam puncak, pihaknya akan tetap menyiagakan sejumlah titik keramaian. PLN menyiapkan sejumlah infrastruktur mulai dari UPS hingga mobile trafo.
Kenaikan beban puncak baru akan terjadi mulai 1 Januari 2019 seiring dengan habisnya masa libur akhir tahun. Sementara itu, beban puncak akan mulai normal atau mencapai 5.000 atau 5.200 MW pada 3 Januari 2019.
"Besok sore naik kenaikan bertahap, Kamis mulai beban penuh, Jumat normal di atas 5.000 mw sampai 5.200 mw," katanya, Selasa (31/12/2019).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan beban tertinggi yang pernah dicapai selama 2019 yaitu 5.260 MW dengan daya mampu 11.795 MW.
PLN UID Jakarta Raya menyiagakan sebanyak 2337 personel disiagakan di malam pergantian tahun hingga tahun baru 2020 di seluruh wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya.
Beberapa titik keramaian malam tahun baru di Jakarta juga mendapat pantauan khusus seperti Bundaran Hotel Indonesia, Monas, dan Ancol.
PLN mendukung penuh pasokan listrik untuk seluruh rangkaian acara malam tahun baru yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diselenggarakan di Bundaran HI, Silang Barat Daya Monas, Terowongan Kendal, Spot Budaya Dukuh Atas, tenda kuliner di Jalan Thamrin, dan panggung hiburan di Jalan Wahid Hasyim.
“Malam ini seluruh direksi dan manajemen PLN juga turut siaga kelistrikan, salah satunya di kantor PLN UID Jakarta Raya ini. Ada video conference juga nanti malam antara BOD [direksi] dengan seluruh unit PLN untuk memastikan pasokan listrik malam pergantian tahun ini aman dan lancar,” katanya.
