Bisnis.com, BEIJING – Walaupun jumlah ternak babi di China terus merosot, negara tersebut tetap melarang impor babi ternak dan babi liar serta produk turunannya dari Indonesia.
Otoritas Bea Cukai China mengatakan bahwa larangan impor itu karena merebaknya wabah flu babi Afrika di Indonesia.
Penyakit hewan berbahaya ini juga telah menyebar di China sejak pertama kali terdeteksi pada Agustus 2018. Hal itu berdampak pada susutnya jumlah ternak babi di China hingga 40 persen.
“Beijing telah melakukan serangkaian langkah untuk mendorong pertumbuhan produksi babi,” ungkap Badan Bea Cukai China seperti dikutip Reuters dari Asia One, Selasa (31/12/2019).
Pada saat yang sama otoritas memperketat tindakan pencegahan penyebaran penyakit tersebut.
Asia One melansir bahwa otoritas Indonesia melaporkan telah mendeteksi sekitar 392 kasus flu babi Afrika per 17 Desember 2019.
Otoritas pertanian di Indonesia pun telah menyatakan ada sekitar 30.000 ternak babi tewas akibat flu babi Afrika di Sumatra Utara per 15 Desember 2019.
Channel News Asia melansir bahwa wabah ini menimbulkan kerugian ekonomi senilai puluhan miliar seiring otoritas berupaya melakukan karantina di area peternakan terdampak flu babi Afrika.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pemerintah berupaya serius menangani masalah flu babi Afrika.