Bisnis.com, BANDUNG - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia akan membenamkan investasi dengan total Rp2,2 triliun pada 2020.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengungkapkan komitmen investasi ini dimaksudkan untuk memperkuat pelayanan navigasi perusahaan.
"Investasi 2020, kita berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan," kata Novie, Kamis (26/12/2019).
Untuk bandara kecil di Papua, AirNav berkomitmen untuk menyiapkan investasi yang besar di sana.
Alokasinya mencapai 16% atau Rp173,64 miliar dari total dana investasi. Alhasil, Papua menempati posisi ketiga sebagai sasaran investasi terbesar AirNav tahun ini, setelah Jawa 20% atau Rp1,34 triliun dan Sumatera 19% atau Rp213,89 miliar.
Menurut Novie, Papua akan memiliki 29 program investasi a.l. pengembangan otomatisasi, pembangunan gedung dan peremajaan fasilitas peralatan komunikasi dan lain sebagainya.
Baca Juga
Tahun ini, Novie menambahkan komitmen investasi perusahaan lebih ditujukan untuk mendukung penerbangan dari dan ke lima destinasi Bali Baru, yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Lombok, Labuan Bajo dan Likupang di Sulawesi Utara.
Dia mencontohkan pembangunan tower dan gedung baru di Bandara Labuan Bajo dan pemasangan ILS di Bandara Silangit dan Bandara Yogya Internasional Airport.