Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti memaparkan, total Devisa Hasil Ekspor (DHE) bulan Oktober 2019 berada di angka US$12 miliar. Perolehan tersebut diperoleh dari 80 persen data dan dokumen eksportir yang telah dikaji BI.
"Tingkat kepatuhan [compliance] juga terbilang baik karena laporan ini mencakup sekitar 90 persen dari perusahaan yang ada," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta pada Jumat (27/12/2019).
Destry menuturkan bahwa belum semua devisa yang dihasilkan dikonversikan ke mata uang rupiah. Masih banyak eksportir yang belum mengonversi devisa yang mereka dapat ke mata uang rupiah karena faktor kebutuhan.
"Kami memahami bahwa ada beberapa eksportir yang masih membutuhkan [mata uang] dolar untuk membiayai impor mereka," jelas Destry.
Dari jumlah DHE tersebut, ia mengatakan sebanyak 95 persen dari devisa itu masuk ke dalam bank domestik. Ini dinilai sebagai hal positif karena banyaknya devisa yang berada di bank domestik akan menambah suplai devisa di pasar dalam negeri.
Melimpahnya DHE pada bank domestik, lanjut Destry, juga berdampak pada nilai mata uang. Menurutnya, hal ini diperlukan Indonesia agar nilai mata uang Rupiah tetap stabil.