Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Akuakultur, KKP Jaring Masukan Pembudidaya Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang menjaring masukan dari para pemangku kepentingan untuk mengkaji ulang berbagai regulasi di sektor perikanan.
Ratusan Keramba Jaring Apung (KJA) milik nelayan yang terpasang di perairan teluk Bumbang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/8)./ANTARA-Ahmad Subaidi
Ratusan Keramba Jaring Apung (KJA) milik nelayan yang terpasang di perairan teluk Bumbang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/8)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang menjaring masukan dari para pemangku kepentingan untuk mengkaji ulang berbagai regulasi di sektor perikanan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengungkapkan, KKP tengah mengevaluasi berbagai aturan yang dipandang kurang menguntungkan bagi stakeholders. Menurutnya, hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar aturan-aturan yang berkaitan dengan investasi perlu dipemudah.

"Saya berkeliling ke sentra-sentra produksi akuakultur. Tentu tujuannya untuk mendengar masukan, keluhan, dan saran dari stakeholder sebagai bahan referensi kami dalam menyusun arah kebijakan sektor akuakultur nasional," ucapnya melalui keterangan resmi yang diterima, Kamis (26/12/2019).

Dia menambahkan, KKP akan membangun sentra akuakultur berbasis kawasan dan komoditas unggulan, terutama untuk orientasi ekspor seperti udang, rumput laut, patin, dan komoditas akuakultur lainnya yakni melalui pengembangan integrated aquaculture business.

Strategi ini harus berbasis kawasan dan komoditas unggulan di berbagai daerah potensial dengan pengelolaan sistem produksi yang terintegrasi, seperti misalnya pengembangan patin di Sumatra Selatan.

Sebelumnya, KKP mematok target produksi perikanan budi daya tahun depan sebanyak 18,44 juta ton yang terdiri dari 7,45 juta ton ikan dan 10,99 juta ton rumput laut.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP  Slamet Soebjakto mengatakan, untuk mendukung target ini, pihaknya bakal mendorong pembenihan benih ke luar Pulau Jawa. "Kita mendorong sistem logistik benih. Kita dorong pembenihan ke luar Jawa," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper