Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Proyek PLTU Rampung, Serapan Batu Bara untuk Domestik Naik

PT PLN (Persero) memprediksikan bakal ada tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebanyak total 5.000 MW pada 2020 yang masuk dalam megaproyek 35.000 MW. 
Suasana Kompleks PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (22/3/2019)./ANTARA-Widodo S Jusuf
Suasana Kompleks PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (22/3/2019)./ANTARA-Widodo S Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) memprediksikan bakal ada tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebanyak total 5.000 MW pada 2020 yang masuk dalam megaproyek 35.000 MW. 

Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan pada tahun ini ada penambahan dua PLTU berkapasitas total 2.000 MW. Kedua pembangkit tersebut yakni PLTU jawa-7 dan PLTU Jawa-8. 

Adapun PLTU Jawa-8 berkapasitas 1.000 MW telah beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada November 2019. Sementara itu, PLTU Jawa-7 berkapasitas 1.000 MW telah melakukan COD pada awal Desember 2019. 

Nantinya, pengoperasian PLTU akan terus bertambah. Misalnya pada 2020, akan ada penambahan kapasitas PLTU baru sebesar 5.000 MW. 

“PLTU besar-besar akan masuk dalam tahun ini dan beberapa tahun ke depan, seperti PLTU Jawa-7 dan PLTU Jawa-8, begitu juga dengan PLTU Batang pada 2020. Total tahun ini masuk 2.000 MW PLTU dan tahun depan 5.000 MW,” katanya kepada Bisnis, Senin (16/12/2019). 

Hanya saja, PLN akan tetap mempertimbangkan pengoperasian pembangkit baru dengan kebutuhan listrik masyarakat. Hal serupa kemungkinan juga akan diterapkan pada pembangkit baru yang akan beroperasi pada 2020 maupun tahun-tahun selanjutnya. 

“Ini sangat tergantung dari ekonomi, semua ini sangat dilihat kondisi pasar,” katanya. 

Djoko juga meyakini bahwa tambahan kapasitas PLTU itu akan mengerek kebutuhan batu bara. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019—2028, proyeksi kebutuhan batu bara terus mengalami peningkatan sejak 2013. Realisasi kebutuhan batu bara pada 2013 adalah sebanyak 53,6 juta ton. 

Lima tahun kemudian, yakni pada 2018, kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mencapai 91,1 juta ton. 

Tahun ini, kebutuhan batu bara diproyeksi akan mencapai 97 juta ton. Sementara itu, pada 2020 hingga 2028 proyeksi kebutuhan batu bara akan mencapai 109 juta ton hingga 153 juta ton. 

Khusus pada 2025, proyeksi kebutuhan batu bara memang menurun sebesar 11 juta ton dari tahun sebelumnya menjadi 126 juta ton karena sejumlah PLTU lama yang berhenti beroperasi. PLTU yang telah memiliki usia lebih dari 30 tahun berhenti beroperasi dan mulai akan digantikan PLTU baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper