Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 2025, RI Ingin Penuhi 70.000 Orang Kebutuhan Tenaga Terampil Jepang

Indonesia menargetkan dapat memenuhi 70.000 orang atau 20 persen kebutuhan tenaga kerja terampil di Jepang dalam lima tahun ke depan.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019)/ANTARA FOTO-Wahyu Putro A
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019)/ANTARA FOTO-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menargetkan bisa memenuhi 70.000 orang atau 20 persen kebutuhan tenaga kerja terampil di Jepang dalam lima tahun ke depan.

Pemerintah Indonesia mengapresiasi Pemerintah Jepang yang telah mengeluarkan kebijakan baru terkait regulasi keimigrasian, yakni status residensial baru bagi tenaga kerja asing (TKA) berketerampilan spesifik atau specified skilled workers (SSW) yang akan bekerja ke Jepang. 

Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Pemerintah Jepang atas inisiasi pembentukan kerja sama bilateral bidang ketenagakerjaan yang diimplementasikan melalui Memorandum of Cooperation (MoC) SSW dan MoC on Technical Intern Training Program (TITP) yang telah ditandatangani di Jakarta 25 Juni 2019.

"Kami berkomitmen untuk berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif untuk memastikan kesuksesan implementasi program SSW dan TITP antara kedua negara," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam siaran pers KBRI Tokyo tentang kegiatan Forum Bisnis Ketenagakerjaan di Tokyo, Selasa (17/12/2019).

Sebelumnya, untuk program pemagangan, Indonesia sejak 1993 telah mengirimkan 80.000 peserta ke Jepang. Saat ini sekitar 60.000 orang telah kembali ke Indonesia dan 20.000 orang masih berada di Jepang.

Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Tri Purnajaya mengatakan skema SSW merupakan terobosan baru yang berbeda dari sebelumnya. Kegiatan sosialisasi melalui Forum Bisnis sangat bermanfaat sebagai sarana untuk berbagi dan bertukar pandangan mengenai kelancaran implementasi program SSW ke depan.

Dia berharap kunjungan Menaker ke Tokyo dapat menjadi momentum pendorong bagi peningkatan kerja sama Indonesia dan Jepang di sektor ketenagakerjaan ke depan.

Menaker juga sempat bertemu dengan Parliamentary Vice Minister, Ministry of Health, Labour and Welfare, Y.M. Jimi Hanako dan Parliamentary Vice Minister, Ministry of Justice, Y.M. Masahisa Miyazaki.

Dalam kedua pertemuan, Menaker membahas upaya penguatan kerja sama bilateral kedua negara di sektor ketenagakerjaan, khususnya terkait percepatan implementasi penempatan tenaga kerja terampil SSW asal Indonesia ke Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper