Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksplorasi Cadangan Batu Bara Dihantui Pengembangan Energi Terbarukan

Eksplorasi cadangan batu bara di Indonesia yang rendah kian beran setelah mulai dihadapkan dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Eksplorasi cadangan batu bara di Indonesia yang rendah kian beran setelah mulai dihadapkan dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM, hingga 2018, sumber daya hipotetik batu bara sebanyak 4,32 miliar ton, sumber daya tereka 44,07 miliar ton, tertunjuk 52,25 miliar ton, dan terukur 50,76 miliar ton. Apabila ditotal, sumber daya batu bara diperkirakan mencapai 151,4 miliar ton.

Sementara itu, cadangan batu bara terkira sebanyak 17,56 miliar ton dan cadangan terbukti 22,33 miliar ton sehingga totalnya 39,89 miliar ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan saat ini cadangan batu bara di Indonesia memang masih cukup bagus untuk mendukung kegiatan produksi. Namun, cadangan tersebut sebagian besar hasil penemuan sekitar 1970-an hingga 1980-an.

Pada dekade saat ini, temuan cadangan baru memang ada, tetapi jumlahnya sangat sedikit.

Bila tidak ada terobosan dalam penemuan cadangan baru, Indonesia kemungkinan tidak akan mampu melakukan produksi tambang setelah 15 tahun ke depan. Kondisi ini diperparah dengan anggaran eksplorasi tambang di Indonesia yang kurang dari 1% dari total anggaran eksplorasi dunia.

"Dari sisi sumber daya kita masih bagus, cuma masalahnya temuan pada dua dekade lebih sangat kurang. Sekarang hanya beberapa yang menemukan cadangan baru," katanya, Rabu (11/12/2019).

Bambang pun mengakui saat ini batu bara di Indonesia berpacu dengan pengembangan EBT. Apabila EBT semakin murah dari pada penggunaan batu bara, maka batu bara tidak bisa sekadar ditambang tanpa ada peningkatan nilai tambah.

Kondisi tersebut terjadi di Eropa dan Amerika Serikat yang tidak lagi setuju dengan pengebangan energi berbasis batu bara.

"Kita berpacu terus dengan EBT yang keekonomiannya semakin cepat, mudah, dan melimpah. Batu bara akan tergusur," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper