Bisnis.com, JAKARTA - Lima negara ditetapkan sebagai negara tujuan ekspor produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan melalui platform dagang-el.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan ekspor UMKM via dagang-el ke lima negara tersebut dilakukan dengan menggandeng Bukalapak yang memiliki fitur Bukaglobal. Adapun kelima negara itu a.l. Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, Singapura dan Hong Kong.
“Kami ingin memanfaatkan platform dagang-el ini untuk memudahkan ekspor produk UMKM. Sebab, UMKM akan dimudahkan dalam proses pemasaran atau promos, pengiriman hingga pendampingan pengembangan kualitas produk. Apalagi UMKM tak perlu lagi repot membuka toko di luar negeri untuk mendukung ekspornya,” katanya Selasa (10/12/2019).
Dia berjanji akan menambah kerja sama untuk mendorong ekspor UMKM dengan perusahaan perusahaan penyelenggaran platform dagang-el lain, selain Bukalapak. Perluasan negara tujuan ekspor pun akan dilakukan oleh pemerintah dalam waktu dekat.
Menteri Agus mengatakan, salah satu kriteria utama penetapan negara tujuan ekspor UMKM melalui dagang-el adalah keberadaan penduduk di negara tujuan ekspor. Pasalnya, penduduk Indonesia di negara tujuan ekspor dapat dijadikan agen promosi bagi produk-produk Tanah Air.
“Kemungkinan negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi akan menjadi tujuan utama ekspor produk UMKM via dagang-el selanjutnya. Sebab jumlah penduduk kita di negara tersebut cukup banyak,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Dody Edward mengatakan sejumlah produk UMKM yang berpotensi diekspor melalui platform dagang-el, a.l. tekstil dan produk tekstil, alas kaki, tas, kerajinan tangan, makanan dan minuman, serta produk herbal.
Dalam pemanfaatan kebijakan ekspor via dagang-el tersebut, pemerintah akan bekerja sama dengan Bukalapak dalam mengembangkan produksi dari 1.000 pelaku usaha kecil Tanah Air.
Proses pengembangan bisnis tersebut meliputi pembinaan dan pengembangan ekspor, pelatihan peningkatan kualitas produksi, kerja sama dengan Atase Perdagangan Indonesia di luar negeri sebagai intelijen pasar dan pemanfaatan mitra Bukalapak di luar negeri.
“Implementasi upaya pengembangan ekspor produk UMKM via dagang-el ini juga akan dilakukan oleh kementerian dan lembaga lain. Kami akan bersinergi untuk memanfaatkan peluang peningkatan ekspor ini,” katanya.
Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan Bukalapak tidak akan secara serampangan mengekspor dan memasarkan produk UMKM Indonesia di luar negeri. Menurutnya, produk-produk UMKM asal Indonesia yang dipajang di Bukaglobal akan melalui proses kurasi terlebih dahulu.
“Kami ingin memastikan kualitas produk kita mumpuni, sehingga bisa bersaing dengan produk lain di luar negeri. Di sisi lain kurasi ini penting agar produk kita bisa lolos persyaratan di luar negeri yang tergolong ketat,” katanya.
Dia mengatakan, Bukalapak juga akan melakukan promosi dan penjajakan perluasan pasar ekspor ke negara-negara lain selain kelima negara tersebut. Untuk itu dia mengharapkan adanya dukungan yang lebih kuat dari pemerintah untuk mendorong ekspansi produk Indonesia di luar negeri, terutama produk UMKM.