Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit BLU Budi Daya Ikan Tak Kunjung Cair, Edhy Sarankan Pakai KUR

Pelaku usaha budi daya ikan di Jawa Tengah mengeluhkan lambatnya penyaluran kredit usaha dari Badan Layanan Umum-Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP).
Ilustrasi nelayan beraktivitas di sekitar karamba budi daya ikan air tawar di Danau Rawa Pening, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aji Styawan
Ilustrasi nelayan beraktivitas di sekitar karamba budi daya ikan air tawar di Danau Rawa Pening, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha budi daya ikan di Jawa Tengah mengeluhkan lambatnya penyaluran kredit usaha dari Badan Layanan Umum-Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP).

Hal ini disampaikan Sultoni, perwakilan dari Kelompok Pembudidaya Ikan Sidomakmur, Jawa Tengah saat bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Bergerak di bidang pembenihan ikan arwana silver, Sultoni menjelaskan bahwa kelompok usahanya terdiri dari 38 anggota yang hanya memiliki 100 induk. Namun, di tengah-tengah kelompok, terdapat 25.000 induk yang dimiliki oleh para pengusaha. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan tambahan bantuan modal untuk mengembangkan usaha kelompoknya.

“Kami targetnya punya 100.000 induk. Agunan kami siap, Pak. Kalau ditotal nilai tanah yang kita miliki itu senilai hampir Rp1,5 miliar tapi sampai hari ini belum bisa dicairkan. Mohon ini bisa diperhatikan supaya kami bisa hidup juga di tengah-tengah pengusaha ini," pintanya seperti dikutip Bisnis dari siaran pers, Sabtu (7/12/2019).

Terkait dengan ini, Menteri Edhy menyampaikan bahwa dia merupakan salah satu penggagas BLU-LPMUKP. Dia pun mendengar bahwa saat ini bunga BLU-LPMUKP mencapai lebih dari 3 persen, yang tak sesuai dengan awal pembentukannya. Edhy pun berjanji segera menangani hal ini kepada para pihak terkait.

Dia menerangkan bahwa BLU-LPMUKP sebenarnya hanyalah jaring tambahan di bawah naungan KKP untuk mengakomodasi para pelaku usaha yang sulit untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank.

Akan tetapi, saat ini pemerintah nyatanya tengah fokus mendistribusikan penyerapan KUR untuk usaha rakyat karena tingkat kemacetan pembayaran KUR tak mencapai 1,5%. Hal ini berbanding positif dengan tingkat kemacetan kredit umum yang mencapai angka di atas 5%.

Bunga KUR pun sudah diturunkan dari 7% jadi 6%. "Jumlahnya dari Rp25 juta ke Rp50 juta. Rp50 juta juga sudah tanpa agunan. Nah, jadi KUR ini peluangnya mudah. Oleh karena itu, kelompok budi daya tidak usah ragu," kata Edhy.

Dia menambahkan seluruh bank BUMN, juga bank daerah seperti BPD Jateng, telah sepakat bekerja sama untuk mempercepat penyerapan KUR. Untuk membantu masyarakat, Edhy pun mendorong para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di berbagai daerah, termasuk Jateng untuk memberikan pendampingan pada para pelaku usaha dalam melengkapi syarat permohonan KUR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper