Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari Butuh Temuan Cadangan Baru

Indonesia Petroleum Association (IPA) menyatakan upaya untuk mencapai produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari membutuhkan investasi besar dan penemuan cadangan migas baru.
President IPA Periode 2020 Louise McKenzie (tengah), Vice President IPA Ronald Gunawan (kiri) dan Direktur Eksekutif IPA Marjolinj Wajong memberikan keterangan seputar Rapat Umum Tahunan (Annual General Meeting) yang ke-48, Rabu (4/12/2019)./Bisnis-David E. Issetiabudi
President IPA Periode 2020 Louise McKenzie (tengah), Vice President IPA Ronald Gunawan (kiri) dan Direktur Eksekutif IPA Marjolinj Wajong memberikan keterangan seputar Rapat Umum Tahunan (Annual General Meeting) yang ke-48, Rabu (4/12/2019)./Bisnis-David E. Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Petroleum Association (IPA) menyatakan upaya untuk mencapai produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari membutuhkan investasi besar dan penemuan cadangan migas baru.

Sebelumnya, SKK Migas mencanangkan target produksi minyak sebanyak 1 juta bph pada 2030. Menuju target tersebut, SKK Migas mulai memperkenalkan potensi-potensi blok migas yang dapat dieksplorasi investor.

Presiden IPA periode 2020 Louise McKenzie mengatakan target pemerintah dan SKK migas mendapatkan produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) akan sulit datang dari lapangan migas yang sudah ada.

"Target ini membutuhkan proyek dan penemuan yang baru. Kami tahu, pemerintah banyak melakukan hal untuk menciptakan peluang kesana [target 1 juta bph]," tuturnya, dalam konferensi pers Annual General Meeting IPA ke-48, Rabu (4/12/2019).

Di sisi lain, untuk meningkatkan gairah sektor migas, Wakil Presiden IPA Ronald Gunawan mengatakan pemerintah perlu terus menjamin kepastian usaha. Pasalnya, sektor ini merupakan investasi padat modal yang berorientasi jangka panjang.

"Kalau enggak ada certainty agak susah. Makanya kami berharap [aturan] kontrak itu harus terjaga selama investasi berlangsung. Itu penting karena [jadi faktor] menarik para investor untuk berinvestasi," katanya.

Ronald mengakui selama tiga tahun terakhir, sudah ada perbaikan kualitas perizinan migas di Tanah Air. Dia berharap, pemerintah terus menyederhanakan perizinan dan peraturan agar target pemerintah terkait produksi migas tercapai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper