Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Petroleum Association (IPA) menyatakan upaya untuk mencapai produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari membutuhkan investasi besar dan penemuan cadangan migas baru.
Sebelumnya, SKK Migas mencanangkan target produksi minyak sebanyak 1 juta bph pada 2030. Menuju target tersebut, SKK Migas mulai memperkenalkan potensi-potensi blok migas yang dapat dieksplorasi investor.
Presiden IPA periode 2020 Louise McKenzie mengatakan target pemerintah dan SKK migas mendapatkan produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) akan sulit datang dari lapangan migas yang sudah ada.
"Target ini membutuhkan proyek dan penemuan yang baru. Kami tahu, pemerintah banyak melakukan hal untuk menciptakan peluang kesana [target 1 juta bph]," tuturnya, dalam konferensi pers Annual General Meeting IPA ke-48, Rabu (4/12/2019).
Di sisi lain, untuk meningkatkan gairah sektor migas, Wakil Presiden IPA Ronald Gunawan mengatakan pemerintah perlu terus menjamin kepastian usaha. Pasalnya, sektor ini merupakan investasi padat modal yang berorientasi jangka panjang.
"Kalau enggak ada certainty agak susah. Makanya kami berharap [aturan] kontrak itu harus terjaga selama investasi berlangsung. Itu penting karena [jadi faktor] menarik para investor untuk berinvestasi," katanya.
Ronald mengakui selama tiga tahun terakhir, sudah ada perbaikan kualitas perizinan migas di Tanah Air. Dia berharap, pemerintah terus menyederhanakan perizinan dan peraturan agar target pemerintah terkait produksi migas tercapai.