Bisnis.com, SUBANG - Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp23,5 triliun untuk Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jawa Barat agar menjadi yang terbesar di Indonesia.
Sesditjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha mengatakan rencana pengembangan Pelabuhan Patimban telah dimulai sejak 2018 dan akan beroperasi dalam kapasitas maksimalnya pada 2027. Dalam rentang waktu 8 tahun tersebut, terdapat tiga tahapan proyek.
"Pengembangan Pelabuhan Patimban secara ultimate selesai 2027 dengan area reklamasi seluas 300 hektare dan backup area hingga 354 hektare. Dalam backup area mencakup gedung perkantoran, area komersial, pergudangan, hingga logistics park," katanya di Subang, Jumat (29/11/2019).
Dia menjelaskan pembangunan tahap pertama terdiri atas dua fase. Tahap pertama fase I menelan dana investasi sebanyak Rp14 triliun dan pada fase II mencapai Rp9,5 triliun, sehingga total Rp23,5 triliun.
Tahap pertama fase I, lanjutnya, akan digunakan untuk terminal peti kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dan 25 hektare untuk terminal kendaraan utuh (completely build up/CBU) dengan kapasitas 218.000 unit.
Dia menuturkan secara keseluruhan, pembangunan tahap I fase 2 dijadwalkan rampung pada akhir 2020.
Dalam fase ini akan dikembangkan terminal peti kemas seluas 66 hektare berkapasitas 3,75 TEUs, terminal kendaraan berkapasitas 382.000 unit kendaraan utuh (CBU), dan Ro-Ro terminal sepanjang 200 meter.
Tahap kedua, kapasitas pelayanan terminal peti kemas akan meningkat menjadi 5,5 juta TEUs. Adapun, pengerjaan proyeknya akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU.
Pada tahap ketiga akan meningkat hingga 7,5 juta TEUs. Adapun, keseluruhan pembangunan Pelabuhan Patimban ditargetkan selesai seluruhnya pada 2027.
Pelabuhan Patimban ini dinilai sebagai salah satu alternatif dan menjadikan lingkungan bisnis kepelabuhanan lebih sehat. Diharapkan juga bisa mengurangi biaya logistik.