Bisnis.com, SUBANG - Presiden Joko Widodo menyatakan puas saat meninjau proyek Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang Jawa Barat dengan target peresmian awal atau soft opening pada Juni 2020.
Kepala Negara mengatakan Pelabuhan Patimban bakal menjadi yang terbesar di Indonesia pada 2027. Diakui proyek tersebut merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan waktu yang panjang.
"Progresnya ini bagus dan kita harapkan tahapan pertama [fase I] nanti akan kita selesaikan [untuk soft opening] pada Juni 2020," katanya di Subang, Jumat (29/11/2019).
Presiden menambahkan tahap pertama proyek terbagi menjadi dua fase. Tahap pertama fase I menelan dana investasi sebanyak Rp14 triliun dan pada fase II mencapai Rp9,5 triliun, sehingga total Rp23,5 triliun.
Tahap pertama fase I, lanjutnya, akan digunakan untuk terminal peti kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dan 25 hektare untuk terminal kendaraan utuh (completely build up/CBU) dengan kapasitas 218.000 unit.
Dia menuturkan secara keseluruhan, pembangunan tahap I fase 2 dijadwalkan rampung pada akhir 2020. Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta TEUs.
Baca Juga
Pada tahap ketiga akan meningkat hingga 7,5 juta TEUs. Adapun, keseluruhan pembangunan Pelabuhan Patimban ditargetkan selesai seluruhnya pada 2022.
Jokowi menyebut pembangunan akses jalan sudah berjalan sesuai jadwal dan tidak ada masalah. Tinggal jalan tol Cipali menuju ke Patimban untuk menghasilkan efisiensi.
"Ini semuanya dalam rangka memperbaiki daya saing kita, sehingga competitiveness jadi naik. Artinya ada pelabuhan khusus untuk mobil, karena kita ingin [Patimban] ini jadi sebuah hub besar untuk ekspor otomotif ke Australia, New Zealand, maupun Asean," ujarnya.
Saat ini, Pelabuhan Tanjung Priok juga mengoperasikan terminal khusus kendaraan yang dioperatori oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II. Car terminal itu juga tak hanya melayani kapal pengangkut kendaraan tetapi juga area parkir kendaraan yang akan diekspor dan diimpor.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengarahkan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mampu menjadi pengumpul atau hub bagi pelabuhan lain di Indonesia guna menciptakan efisiensi biaya logistik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, terus mengupayakan agar kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok semakin meningkat. Diharapkan pelabuhan di seluruh Indonesia bisa memusatkan pengiriman barangnya ke Jakarta.
Saat ini, kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok saat ini cukup besar. Bila ditambah dengan Pelabuhan Patimban yang akan beroperasi 2 tahun lagi, maka kapasitas bisa menjadi 14 juta TEUs.