Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meyakini masalah defisit transaksi berjalan atau current account deficit/CAD akan selesai pada 2022 atau 2023 berkat upaya transformasi ekonomi yang dilakukan pemerintah.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi ketika menyampaikan pidato dalam acara peresmian pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Jokowi menyatakan pemerintah tidak pernah bisa menyelesaikan masalah neraca transaksi berjalan selama puluhan tahun. "Tapi saya meyakini transformasi ekonomi yang kita kerjakan kita bisa selesaikan 3 tahun, maksimal 4 tahun," katanya.
Jokowi menyatakan transformasi ekonomi yang akan dilakukan adalah meningkatkan ekspor dan produksi produk subtitusi impor. Di samping itu, pemerintah akan berupaya menarik devisa sebanyak-banyaknya melalui pengembangan wisata.
Jokowi mengingatkan salah satu hal yang menyebabkan neraca transaksi berjalan Indonesia defisit adalah Indonesia mengimpor minyak dan gas dalam jumlah besar serta barang modal dan barang baku.
Impor tersebut, menurutnya, tidak masalah apabila digunakan untuk memproduksi produk ekspor atau digunakan untuk membuat produktif ekonomi Indonesia.
Seperti diketahui, neraca transaksi berjalan Indonesia defisit dari waktu ke waktu. Sejak periode pemerintahan pertama pada 2014-2019, Jokowi berulang kali menyatakan bahwa pemerintah ingin mengurangi defisit tersebut.