Bisnis.com, JAKARTA - Guna meningkatkan keyakinan investor untuk datang ke Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan promosi terhadap enam key performance indicator (KPI) kepada pemilik usaha di Korea Selatan.
Hal ini dilakukan BKPM di sela-sela mendampingi Presiden Jokowi menghadiri ASEAN-ROK Commemorative Summit di Busan, Korea Selatan.
BKPM juga menemui sekitar 100 pengusaha Korea Selatan dan anggota asosiasi usaha pada Business Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan yang diselenggarakan di Busan tanggal 27 November.
Imam Soejoedi, Direktur Promosi Sektoral yang mewakili BKPM menyampaikan BKPM adalah lembaga yang menjadi pintu utama bagi perusahaan-perusahaan dan investor Korea Selatan yang berminat melakukan investasi di Indonesia atau mengalami kendala dalam merealisasikan investasinya.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait visi untuk tidak hanya investasi asing, tetapi mereka juga akan meningkatkan investasi domestik. Hal tersebut diharapkan dapat mengimbangi investasi asing yang masuk dan bekerjasama satu sama lain.
Fokus dan prioritas presiden pada pengembangan SDM, pengembangan infrastruktur yang berkualitas, mengurangi peraturan yang menghambat, penyederhanaan birokrasi serta transformasi ekonomi telah diterjemahkan BKPM melalui fokus pada 6 (enam) KPI (Key Performance Indicators).
Indikator tersebut dirancang guna meningkatkan peringkat kemudahan berusaha, eksekusi investasi besar dan strategis, mendorong kemitraan investor asing dengan pengusaha lokal, penyebaran investasi yang berkualitas dan memperbaiki strategi promosi investasi terfokus pada sektor dan negara serta meningkatkan investasi domestik khususnya pengusaha kecil dan menengah.
Imam melanjutkan, salah satu aspek yabg akan ditekankan adalah kemitraan dengan pengusaha lokal. Hal ini amat penting bagi investasi, khususnya investasi besar dan strategis.
"Pengusaha lokal memiliki jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh para investor sehingga realisasi investasi menjadi lebih mudah dan cepat. Sebaliknya pengusaha lokal juga dapat meningkatkan kapasitasnya dan pada akhirnya akan tercipta situasi win-win yang akan menguntungkan bagi investasi yang dilakukan, "jelas Imam dikutip dari keterangan pers pada Rabu (27/11/2019).
Data BKPM periode Januari 2015 hingga Juni 2019 mencatat, investasi Korea Selatan tersebar di wilayah Jawa sebesar 66% dan sisanya di luar Jawa. Sebaran investasi di luar Pulau Jawa adalah di wilayah Kalimantan sebesar 19%, wilayah Sumatra (7%), wilayah Maluku (4%), dan di wilayah Papua, Sulawesi, Bali & Nusa Tenggara (4%) dengan sektor yang mendominasi adalah mesin dan industri elektronik.