Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 25 NOVEMBER: RI-Uni Eropa Kembali Berseteru, Capital Outflow Masih Membayangi

Berita mengenai kembali memanasnya perseteruan pemerintah Indonesia sengan Uni Eropa serta bayang-bayang capital outflow di Tanah Air menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (25/11/2019).
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai kembali memanasnya perseteruan pemerintah Indonesia sengan Uni Eropa serta bayang-bayang capital outflow di Tanah Air menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (25/11/2019).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

RI-Uni Eropa Kembali Berseteru. Pemerintah mengaku tak gentar dengan aksi Uni Eropa yang melaporkan Indonesia ke World Trade Organization terkait kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel yang berlaku pada Januari 2020.

Perseteruan antara RI dan Uni Eropa (UE) ini merupakan kali kedua setelah pemerintah melawan diskriminasi minyak sawit di Benua Biru dengan mengajukan proses litigasi di World Trade Organization (WTO).

Capital Outflow Masih Membayangi. Sepanjang awal tahun hingga 21 November 2019, total aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp220,9 triliun, dengan capital outflow sekitar Rp2 triliun secara mingguan.

Bisnis mencatat, pada 2 pekan lalu terjadi capital outfl ow sebesar Rp6 triliun. Alhasil, sampai dengan pekan ketiga November 2019, total outfl ow mencapai Rp8 triliun.

Omnibus Las Perpajakan: Kala Kendali Kembali ke Pusat. Sesaat setelah dilantik untuk kedua kalinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai melakukan gebrakan. Hambatan perizinan dibabat dan pajak harus makin bersahabat. Dia ingin invetasi segera masuk ke dalam negeri.

Tantangan Ekonomi Global Perlu Respons yang Radikal. Sikap pemerintah dunia yang tidak segara merevolusi kebijakan dan cara berinvestasi akan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi global ke depan.

Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) menggaris bawahi sejumlah risiko yang dapat menghambat investasi dan arus perdagangan, salah satunya eskalasi perang dagang AS-China.

Sinyal Positif dari Negosiasi Perang Dagang. AS telah bergerak lebih dekat untuk melanjutkan kembali ekspor ayam ke China setelah lebih dari 100 pemasok Amerika Serikat diberikan persetujuan untuk melakukan ekspor ke negara Asia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper