Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tokopedia Cari Suntikan Dana US$1,5 Miliar Sebelum Terjun ke Bursa

PT Tokopedia, marketplace yang didukung secara finansial oleh SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group Holding Ltd., tengah mengumpulkan dana senilai US$1,5 miliar sebelum melantai ke bursa.
Jin perspnel BTS sebagai brand ambassador Tokopedia/Instagram @tokopedia
Jin perspnel BTS sebagai brand ambassador Tokopedia/Instagram @tokopedia

Bisnis.com, BANDUNG - PT Tokopedia, marketplace yang didukung secara finansial oleh SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group Holding Ltd., tengah mengumpulkan dana senilai US$1,5 miliar sebelum melantai ke bursa.

Berdasarkan sumber yang dikutip dari Bloomberg, beberapa perusahaan berbasis internet asal AS berminat untuk menyuntikan dananya sebesar US$1 miliar hingga US$1,5 miliar pada kuartal pertama tahun 2020.

Namun, putusan terkait dengan pendanaan ini belum ditetapkan dan nilai dari investasi mungkin dapat berubah.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya berharap perusahaan dapat mendapatkan investor baru dan mendorong perusahaan yang berusia 10 tahun tersebut ke kancah internasional ketika perusahaan melakukan IPO.

Namun, dia enggan mengungkapkan waktu persis pelaksanaan IPO perusahaan pasalnya ketidakpastian yang berasal dari perang dagang antara China dan AS akan mempengaruhi pasar.

Sebelumnya, kegagalan IPO dialami oleh WeWork pada September lalu, ketika valuasinya  jatuh dari US$47 miliar menjadi US$8 miliar.

Penurunan valuasi tersebut menjadi pelajaran bagi perusahaan besar untuk fokus kepada arus kas dan laba mereka.

Namun, Tokopedia masih mengalami booming penjualan seiring dengan pertumbuhan pasar dagang elektronik di Tanah Air. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini memperkirakan nilai barang yang dijajakannya tumbuh tiga kali lipat mencapai US$16 miliar pada 2019.

Dengan demikian, pertumbuhan penjualan akan semakin cepat. Dari data yang disajikan Google, Temasek Holdings Pte dan Bain & Co., nilai pasar dagang elektronik Indonesia diproyeksikan mencapai US$21 miliar tahun ini dan akan terus tumbuh hingga US$82 miliar pada 2025. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper