Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan pihaknya menyiapkan Balai Latihan Kerja sebagai salah satu lembaga yang akan melaksanakan pelatihan melalui program Kartu Prakerja.
Ida menuturkan program Kartu Prakerja adalah bantuan pelatihan vokasi untuk mengakselerasi peningkatan kompetensi SDM.
Selain BLK milik Kemenaker, program Kartu Prakerja akan diimplementasikan melalui BLK milik Kementerian/Lembaga lain, BLK milik pemda, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta, dan training center industri.
“Pelatihan ini akan dilakukan di BLK yang terdiri dari BLK Kemenaker, BLK K/L lain, BLK Pemda. Kemudian ada juga LPK swasta dan perusahaan serta industri juga punya training center. Itu sedang kita inventarisir semua," kata Ida, Jumat (22/11/2019).
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaannya nanti, Kartu Prakerja akan menyasar pencari kerja, masyarakat yang terdampak PHK, serta pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan (up skilling) ataupun alih keterampilan (reskilling).
Selain itu, pendistribusian Kartu Prakerja akan memprioritaskan daerah dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi.
Baca Juga
“Daerah yang TPT tertinggi tentu akan mendapat prioritas, karena memang memperioritaskan mereka yang masuk kategori penganggur," ujar Ida.
Pemilihan lembaga pelaksana pelatihan akan ditentukan melalui proses seleksi dan diversifikasi. “Nanti lembaga pelatihan yang melaksanakan adalah lembaga yang sudah teregister dan terakreditasi, karena kalau kita ingin meningkatkan kompetensi, lembaganya pun harus kompeten,” tutur Ida.
Saat ini pemerintah masih membahas detail dan teknis pelaksanaan program. Termasuk pembentukan Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja di bawah koordinasi Menko Perekonomian.
"PMO itu nanti yang akan mengelola program Kartu Prakerja secara profesional dan akuntabel,” ujar Ida.