Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan akan memperkuat kerja sama dengan Ruangguru, perusahaan rintisan teknologi di bidang pendidikan, untuk membuat pelatihan kerja berbasis online.
Sekretaris Ditjen Binalattas Surya Lukita mengatakan pada 2019 Kemenaker telah melakukan kerja sama dengan Ruangguru dalam beberapa aspek antara lain pilot project pembuatan konten digital untuk program pelatihan online di bidang Industriy otomation dan fashion designer.
Juga ada kerja sama untuk pelatihan bagi para instruktur yang akan mengajar di Balai Latihan Kerja (BLK).
“Pada tahun ini kami juga telah menjalin kerja sama untuk melakukaan Training of Trainer (ToT) bekerja sama dengan Ruangguru terkait pelatihan kepada 400 Instruktur, yang nantinya akan memberikan pelatihan soft skill secara online kepada siswa dan siswi di BLK,” kata Surya, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (22/11/2019).
Melalui pelatihan softskill secara online tersebut, siswa dan siswi BLK akan mendapatkan pelatihan untuk membuat CV, simulasi wawancara kerja, dan lain-lain. Hal ini diharapkan akan membantu mereka dalam mencari pekerjaan.
“Tahun depan kami juga akan memasifkan pelatihan kerja berbasis online ini. Seperti pelatihan bahasa, bisa pelatihan Bahasa Jepang, Inggris, dan lain sebagainya. Kami akan terus perkuat self defense capacity SDM Indonesia yaitu dengan peningkatan skill,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menerima audiensi pendiri Ruangguru Belva Devara dan Iman Usman, menyampaikan apresiasinya atas program pelatihan berbasis dalam jaringan (daring/online) yang telah dijalankan.
Ida menyampaikan saat ini pemerintah membutuhkan pelatihan yang efektif dan berbasis online di tengah percepatan teknologi guna mempercepat program link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.
“Saat ini yang diperlukan ialah membuat konten modul pelatihan berbasis online yang nantinya bisa diterapkan di BLK, baik untuk pelatihan soft maupun hard skill-nya, guna menciptakan efisiensi belajar ke depan,” ujar Ida.
Menurut Ida, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan mengajak “kelompok-kelompok luar” seperti perusahaan platform digital bekerja sama dan berkontribusi guna mewujudkan SDM unggul di Indonesia.