Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Beton Bidik Nilai Kontrak Rp11,9 Triliun di 2020 

PT Waskita Beton Precast Tbk tahun depan menargetkan nilai kontrak kerja pembangunan infrastruktur mencapai Rp11,9 triliun, naik 70 persen dibandingkan realisasi tahun ini Rp4,3 triliun.
Dari kiri ke kanan, Direktur Pemasaran Agus Wantoro, Direktur Human Capital & Sistem Munib Lusianto, Direktur Utama Jarot Subana, Direktur Keuangan Anton Y Nugroho, dan Direktur Produksi Yudhi Dharmawan usai rapau umum pemegang saham tahunan PT Waskita Beton Precast Tbk. pada Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Dari kiri ke kanan, Direktur Pemasaran Agus Wantoro, Direktur Human Capital & Sistem Munib Lusianto, Direktur Utama Jarot Subana, Direktur Keuangan Anton Y Nugroho, dan Direktur Produksi Yudhi Dharmawan usai rapau umum pemegang saham tahunan PT Waskita Beton Precast Tbk. pada Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, GRESIK – PT Waskita Beton Precast Tbk tahun depan menargetkan nilai kontrak kerja pembangunan infrastruktur mencapai Rp11,9 triliun, naik 70 persen dibandingkan realisasi tahun ini Rp4,3 triliun.

Agus Wantoro, Direktur Pemasaran perusahaan berkode WSBP ini, mengatakan prognosa nilai kontrak 2019 adalah Rp7,03 triliun. Namun, realisasinya hingga kini hanya Rp4,3 triliun, dengan kontribusi proyek di wilayah Jatim sebesar 15 persen.

“Tahun depan targetnya kenapa tinggi? Karena ada proyek 2019 yang bergeser, contohnya Jembatan Balikpapan – Penajam, proyek ini sedang di-review kembali, dan kemungkinan dimulai pada triwulan II/2020,” jelas Agus saat site visit pabrik precast, Kamis (21/11/2019).

Selain itu, lanjutnya, perseroan juga telah memenangkan proyek pembangunan jalan tol Probolinggo – Banyuwangi (Probowangi), sehingga WSBP nantinya pada 2020 akan menyuplai produk beton precast yang diperkirakan nilainya sekitar Rp150 miliar.

WSBP saat ini telah memiliki 11 pabrik precast dengan kapasitas produksi 3,7 juta ton. Kapasitas tersebut meningkat 6 kali lipat dibandingkan 2014 saat pertama kali memproduksi hanya 600.000 ton.

“Tahun depan produksi precast kami naikkan lagi, salah satunya Penajam Kalimantan Timur kami ada lahan 12 ha untuk produksi sekitar 250.000 ton/tahun, bahkan mungkin kami tambah lagi 10 ha untuk antisipasi kebutuhan proyek-proyek strategis  terutama pindahnya ibu kota,” jelas Agus.

Agus menjelaskan awalnya pembangunan pabrik precast di Penajam tersebut hanya untuk kebutuhan proyek jembatan, tapi ternyata ada rencana perpindahan ibu kota sehingga diperkirakan kebutuhan beton precast dan ready mix akan lebih banyak untuk infrastruktur, properti perkantoran, apartemen dan rumah tinggal.

Sementara proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan perseroan tahun ini di antaranya tol Krian - Legundi - Bunder - Manyar (KLBM) pada seksi II – IV sepanjang 19 km, tol Cibitung – Cilincing, tol Becakayu, Pertamina, dan PU DKI Jakarta untuk pembangunan pengamanan sungai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper