Bisnis.com, JAKARTA – Produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Pertamina (Persero) menunjukkan tren peningkatan sejak 2015 dan diperkirakan berada pada kisaran 910.000 barel setara minyak per hari (boepd) pada tahun ini.
Sementara target pada 2020, produksi akan berada pada kisaran 923.000 boepd yang merupakan tahun tinggal landas bagi rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) Pertamina 2020-2026. Untuk 2021, Pertamina menargetkan produksi di kisaran 1 juta boepd dan ditargetkan terus naik di tahun-tahun berikutnya.
Direktur Hulu PertaminaDharmawan H. Samsu menjelaskan produksi migas Pertamina 2019 diharapkan relatif stabil dari pencapaian produksi tahun lalu. Ia menambahkan saat ini perusahaan melalui anak usaha sektor hulu mengelola lapangan yang mayoritas sudah berproduksi sejak lama dan termasuk kategori mature fields dengan angka laju penurunan alamiahnya (natural decline) dapat mencapai 50%.
Menurutnya, menahan laju penurunan alamiah merupakan tantangan utama yang berhasil dikelola dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan lapangan-lapangan tersebut bertahan untuk berproduksi dengan laju pengurasan secara agregat yang jauh lebih rendah, bahkan mendekati 0%.
“Migas adalah energi yang tidak terbarukan dan semua lapangan pasti akan menghadapi laju penurunan produksi alamiah,” katanya mengutip keterangan resmi, Rabu (20/11/2019).
Oleh karena itu, tambah Darmawan, strategi pengelolaan wilayah kerja yang sudah ada saat ini dilakukan dengan cara menciptakan siklus kehidupan kedua (second life cycle creation) bagi lapangan yang sudah mature tersebut.
Baca Juga
“Mempertahankan laju penurunan yang stabil terhadap derasnya laju penurunan alamiah memperlihatkan besarnya upaya yang signifikan yang dicapai melalui inovasi-inovasi yang intensif,”tuturnya.