Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memberikan proyek alternatif untuk pengembangan kilang petrokimia kepada Saudi Aramco apabila perusahaan migas asal Arab Saudi tersebut tidak dapat menerima valuasi aset Kilang Cilacap.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Tajudin Noor mengatakan negosiasi antara Pertamina dan Aramco masih berlangsung di Arab Saudi. Untuk itu, pihaknya masih menunggu keputusan BUMN migas Arab Saudi tersebut atas alternatif proyek kilang yang ditawarkan Pertamina.
“Jika mereka tetap tidak dapat menerima valuasinya [kilang Cilacap], kami tawarkan alternatif lain untuk pengembangan kilang petrokimia,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (19/11/2019).
Tajudin belum dapat menjelaskan alternatif proyek mana saja yang dimaksud. Dalam enam proyek pembangunan dan pengembangan kilang Pertamina, kemampuan teknis fasilitas produksi memang disesuaikan untuk petrokimia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif masih berharap ada titik cerah atas kerja sama antara Pertamina dan Aramco.
“Mudah mudahan dalam waktu dekat sudah mulai titik cerah. Tunggu saja beberapa waktu ke depan,” katanya.
Baca Juga
Sementara itu, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengamini adanya beberapa alternatif proyek kilang yang ditawarkan kepada Aramco.
“Kalau itu deal [valuasi aset] ya jalan [Kilang Cilacap]. Kalau itu enggak deal, ada penawaran bangun di wilayah lain,” ujarnya.
Djoko membenarkan bahwa alternatif proyek adalah proyek pembangunan kilang baru. Hanya saja, pilihan utama masih mengembangkan kilang Cilacap bersama.
Untuk alternatif proyek kilang, pemerintah akan mempersilahkan Aramco memilih membangun kilang mandiri atau bekerja sama dengan Pertamina. “Ya Aramco kami tawarkan di tempat lain. Enggak harus di situ [Cilacap].” tambahnya.