Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 15 NOVEMBER: Multifinance Melirik Asing, Neraca Dagang Dibayangi Defisit

Berita mengenai perusahaan pembiayaan yang mencari sumber pendanaan serta defisit yang membayangi neraca perdagangan menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Jumat (15/11/2019).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai perusahaan pembiayaan yang mencari sumber pendanaan serta defisit yang membayangi neraca perdagangan menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Jumat (15/11/2019).

Berikut ini sejumlah ringkasan topik utamanya:

Multifinance Melirik Asing. Perusahaan pembiayaan tengah kesulitan mencari sumber dana seiring dengan kondisi per bankan yang makin ketat likuiditasnya dan selektif da lam mengucurkan pinjaman. Hal itu mendorong multifinance mencari alternatif pembiayaan dari luar negeri.

Neraca Dagang Dibayangi Defisit. Melemahnya harga komoditas diperkirakan memicu terjadinya defi sit pada neraca perdagangan Oktober 2019. Pada September 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja neraca perdagangan mengalami defi sit US$160,5 juta dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya US$85,1 Juta.

Memacu Efek Berganda Belanja Daerah. Pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah untuk mengedepankan efektivitas program dan anggaran dalam realisasi belanja daerah agar masyarakat merasakan dampak positif dari belanja APBD.

Kepabeanan Terancam Shortfall. Ancaman shortfall menghantui penerimaan perpajakan dari sektor kepabeanan sejalan dengan rendahnya realisasi hingga pekan kedua bulan ini.

Perseteruan antara Bea Cukai dan PT Freeport Indonesia (PT FI) terkait dengan penentuan tarif bea keluar juga berpotensi menggerus penerimaan bea keluar lebih besar dari yang diestimasikan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yakni Rp1,8 triliun.

Ekonomi China Goyah. Pelemahan dalam permintaan global dan domestik sebagai imbas dari perang dagang dengan AS telah membuat mesin pertumbuhan China goyah.

Data Biro Statistik Nasional yang dirilis Kamis (14/11), menunjukkan produksi industri tumbuh 4,7% secara tahunan pada Oktober, lebih lambat dari pertumbuhan 5,8% pada September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper