Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bom Bunuh Diri di Medan, Ini Antisipasi Angkasa Pura I

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyatakan berupaya menjaga situasi bandara agar tetap aman dan kondusif meskipun ada bom.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan langkah untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat keamanan pada 14 bandara yang dikelolanya, sebagai respons peristiwa ledakan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi menyatakan pihaknya berupaya menjaga situasi bandara agar tetap aman dan kondusif, sehingga kegiatan operasional dan pelayanan kepada maskapai dan penumpang pesawat udara dapat berjalan dengan aman dan lancar.

"Saya instruksikan kepada seluruh kantor cabang AP I untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengamanan dengan menggunakan semua peralatan keamanan dan personel yang tersedia menurut SOP yang berlaku," katanya dalam siaran pers, Rabu (13/11/2019).

Dia menjelaskan langkah peningkatan keamanan yang dilakukan, antara lain dengan melakukan penilaian risiko terhadap ancaman teror serupa di seluruh bandara, meningkatkan kewaspadaan berdasarkan hasil penilaian risiko, dan melakukan koordinasi dengan instansi keamanan TNI/Polri sebagai anggota komite keamanan bandara (Airport Security Committee/ASC).

Selain itu, imbuhnya, dilakukan peningkatan pemeriksaan di pre-screening lebih dari 10% terhadap barang bawaan yang masuk ke daerah terbatas dan meningkatkan frekuensi pemeriksaan acak (random check) terhadap barang bawaan dan orang di pos pemeriksaan.

Kegiatan patroli di perimeter bandara juga ditingkatkan dari sebelumnya minimal setiap dua jam menjadi setiap satu jam dengan rute acak dan waktu yang tidak terjadwal. 

Upaya lain adalah dengan meningkatkan frekuensi patroli berjalan (walking patrol) di dalam terminal bandara dan memastikan akses-akses ke daerah keamanan terbatas dan memastikan daerah steril terkunci apabila tidak digunakan, serta melakukan monitoring dengan CCTV apabila akses boarding digunakan.

“Hingga saat ini operasional di bandara-bandara yang kami kelola masih berjalan dengan normal. Apabila ditemukan indikasi ancaman, unit keamanan bandara akan langsung berkoordinasi dengan instansi keamanan terkait untuk melakukan langkah-langkah penanganannya,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper