Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksikan produksi perikanan tangkap pada 2020 mencapai 8,02 juta ton. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan target 2019 sebesar 8,4 juta ton.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjabarkan target perikanan tangkap 2020 sebesar 8,02, juta ton. Target akan meningkat setiap tahunnya.
Pada 2024, Edhy memproyeksikan produksi perikanan tangkap mencapai 10,10 juta ton. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP M. Zulficar Mochtar menuturkan memang untuk ke depan pihaknya lebih mendorong peningkatan kualitas.
“Kita ingin kualitas. Kadang jumlahnya banyak kalau kualitasnya rendah, kasihan juga. Kita dorong produktivitas, kedua, kualitas. Supaya harga naik, nilai naik, pendapatan naik,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Berdasarkan data Ditjen Perikanan Tangkap, produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Pada 2015, produksi perikanan tangkap mencapai 6,67 juta ton. Pada 2018, produksinya melonjak menjadi 7,3 juta ton.
Hingga kuartal III/2019 produksi perikanan tangkap mencapai 5,5 juta ton, terdiri dari produksi laut 5,1 juta ton dan produksi perairan umum 397 ribu ton. Jumlah ini meningkat 17% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018, sebesar 4,9 juta ton.
Peningkatan produksi tersebut otomatis menaikkan nilai produksi. Jika pada 2015 nilai produksi perikanan tangkap mencapai Rp120,6 triliun, pada 2018 mencapai Rp210,7 triliun, atau rata-rata meningkat 23,20% per tahun.
Sementara itu, Zulficar menjabarkan sejauh ini masih banyak pelaku usaha yang tidak melaporkan hasil tangkapan dengan bijak. Pada 2018, katanya terdapat 1,2 juta ton ikan yang tidak dilaporkan.
“Kita juga mau ngecek masalah unreported. Ini masih besar,” tuturnya.