Bisnis.com, JAKARTA — Konektivitas stasiun kereta cepat Tegalluar dengan pusat Kota Bandung masih menjadi pekerjaan rumah PT Kereta Cepat Indonesia China. Kereta rel diesel pun menjadi pilihan yang paling layak untuk dimanfaatkan.
Pengurangan waktu tempuh perjalanan Jakarta—Bandung menjadi daya tarik bagi masyarakat. Integrasi dengan moda transportasi khusus dari Stasiun Tegalluar ke pusat Kota Bandung, yang berjarak belasan kilometer, harus segera ditangani, agar Kereta Cepat Jakarta—Bandung (KCJB) makin diminati masyarakat.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan bahwa pihaknya berencana memanfaatkan kereta rel diesel (KRD) sebagai moda penghubung Stasiun Tegalluar ke pusat Kota Bandung.
"Rencananya nanti kmi bikin seperti KRD. Waktu perjalanannya paling sekitar 18 menit. Jadi, Stasiun Tegalluar dan stasiun kereta [konvensional] bersampingan, kita pasti akan buat kemudahan bagi masyarakat," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/11/2019).
Integrasi dengan moda transportasi lain juga dilakukan PT KCIC di stasiun Halim. KCIC juga berencana mengintegrasikan kereta cepat dengan lintas rel terpadu dan Transjakarta.
"Nanti kami juga akan sediakan shuttle dari Stasiun Halim ke Bandara Halim. Jadi, pilihan warga bandung yang mau naik pesawat, bisa ke Bandara Kertajati atau Halim" katanya.
Baca Juga
Adapun, KCJB memiliki delapan rangkaian kereta dengan total kapasitas penumpang 601 orang yang terdiri atas 18 kursi untuk kelas pribadi amat penting (very important person/VIP), 28 kursi kelas I, dan sisanya kelas II.
Dengan laju kereta hingga 350 kilometer per jam, perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya membutuhkan waktu 36 menit—45 menit.