Bisnis.com, JAKARTA — Komite Keselamatan Konstruksi meminta supaya PT Kereta Cepat Indonesia China mengevaluasi kinerja kontraktor yang lalai terkait dengan insiden terbakarnya pipa Pertamina di Cimahi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu dan mengeluarkan izin kerja terkait bored pile.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanuddin mengatakan bahwa evaluasi harus dilakukan terhadap kontraktor di semua titik konstruksi.
"Evaluasi tersebut termasuk melakukan safety audit dan semua sistem yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan. Kemudian menghentikan pekerjaan jika menemukan unsafe action," ujarnya, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga
Selain evaluasi dan pengecekan pada para kontraktor dan pekerjaan yang dilakukan untuk meningkatkan koordinasi di semua pihak, PT KCIC juga harus mengeluarkan izin kerja atau izin kerja terkait pekerjaan bored pile. Izin kerja tersebut menjadi acuan agar tidak terjadi lagi insiden tersebut.
Insiden terbakarnya pipa bahan bakar minyak milik Pertamina ditengarai terjadi akibat tidak dilaksanakannya analisis keselamatan kerja (job safety analysis) yakni determining control dengan alat pendeteksi yang akurat sehingga menyentuh pipa tersebut.
"Jadi, ini murni kesalahan teknis. Ke depannya pekerjaan itu [bored pile] harus dilakukan sesuai dengan mekanisme," kata Syarief.