Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing : India akan jadi Pasar Aviasi dengan Pertumbuhan Tercepat

Boeing menyatakan India akan menjadi pasar aviasi dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama dua dekade mendatang.
Logo Boeing/Reuters
Logo Boeing/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Boeing menyatakan India akan menjadi pasar aviasi dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama dua dekade mendatang.

Dilansir dari Bloomberg, raksasa pabrikan pesawat terbang asal Amerika Serikat (AS) tersebut memperkirakan India akan membutuhkan 2.380 pesawat dalam periode tersebut dengan nilai sebesar US$330 miliar.

Proyeksinya ini hanya sedikit lebih tinggi dari perkiraan yang dibuat oleh perusahaan pada Desember 2018. Saat itu, India diprediksi akan membutuhkan 2.300 pesawat baru dengan biaya US$320 miliar selama 20 tahun.

Dalam suatu briefing di New Delhi pada Rabu (6/11/2019) waktu setempat, Deputy Vice President untuk bidang pemasaran komersial Boeing, Darren Hulst, mengatakan pengiriman pertama model 777X direncanakan akan dilakukan dalam 18 bulan ke depan.

Hulst juga mengatakan Boeing bekerja sama dengan pihak-pihak regulator agar jet terlarisnya, 737 Max, dapat kembali beroperasi di Amerika Serikat pada kuartal ini dan kemudian di negara-negara lain berdasarkan persetujuan.

Seperti diketahui, Boeing terpaksa mengkandangkan 737 MAX karena otoritas penerbangan negara-negara di penjuru dunia melarang penerbangan pesawat jet jenis ini

Larangan secara serentak diberlakukan setelah pesawat Boeing 737 MAX yang dioperasikan Ethiopian Airlines menghantam daratan Ethiopia beberapa menit tak lama usai lepas landas pada Maret 2019.

Hanya berselang kurang dari lima bulan sebelumnya, pesawat bermodel sama milik Lion Air terjun bebas ke dinginnya perairan Laut Jawa. Total 346 nyawa melayang akibat dua kecelakaan tragis ini.

Maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost carrier) asal India, SpiceJet Ltd., yang mencatat pemesanan pesawat jet 737 MAX sebanyak 205 unit, telah menyatakan akan membeli setidaknya 100 pesawat Airbus senilai lebih dari US$10 miliar ketika Boeing bergulat dengan kejatuhan akibat larangan terhadap 737 MAX.

Boeing juga kehilangan pesanan sebanyak 210 pesawat terbang senilai US$25 miliar dari Jet Airways India Ltd. awal tahun ini, setelah Jet Airways berhenti beroperasi.

Yang memperumit masalah, rival Boeing, Airbus, baru saja mengumumkan pesanan besar-besaran dari pemimpin pasar penerbangan di India, IndiGo.

Kegagalan Jet Airways memang memengaruhi pertumbuhan lalu lintas udara di India. Namun, penetrasi perjalanan melalui udara terbilang masih rendah di Negeri Hindustan sehingga mendorong maskapai-maskapai penerbangan untuk berkembang pesat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper