Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan perluasan waduk di tiga lokasi bakal rampung akhir 2019. Perluasan areal waduk diharapkan bisa menjadi daerah tampungan air saat musim hujan tiba.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan bahwa perluasan waduk dilakukan di tiga lokasi, yaitu Kampung Rambutan, Cimanggis, dan Sunter.
Ketiga waduk di lokasi tersebut mengalami penyempitan sehingga luasnya perlu dikembalikan seperti semula agar berfungsi menjadi daerah tangkapan air.
"Tadinya memang ada waduk, tapi kurang lebar. Luasnya variasi, ada yang sampai 4 hektare. Nanti Desember ini sudah kelihatan [hasilnya]," jelas Juaini kepada Bisnis, pekan lalu.
Menurutnya, perluasan waduk merupakan bagian dari program pengendalian banjir. Perluasan area waduk, diharapkan bisa mengurangi luas maupun durasi genangan saat musim hujan tiba.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir musim hujan di Jakarta dan sekitarnya akan dimulai pada November 2019 dan puncaknya diperkirakan berlangsung pada Januari—Februari 2020.
Baca Juga
Pada tahun ini, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit untuk program penanganan banjir.
Berdasarkan informasi yang dikutip Bisnis dari laman apbd.jakarta.go.id, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran Rp583,17 miliar untuk pengadaan tanah waduk/situ/embung. Jumlah tersebut digunakan untuk pembebasan lahan seluas 14,57 hektare.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menganggarkan Rp116,25 miliar untuk pembangunan waduk/situ/embung dan kelengkapannya pada Sistem Aliran Timur.
Indikator penggunaan anggaran untuk kegiatan tersebut yaitu luas waduk/situ/embung dan kelengkapannya terbangun seluas 21,89 hektare.
Penggunaan alat berat juga dioptimalkan guna mendukung kapasitas waduk/kali/saluran.
Pemprov DKI Jakarta merogoh Rp50,66 miliar untuk kegiatan tersebut. Tahun ini, Pemprov DKI juga menganggarkan pembebasan lahan sungai/kali sebesar Rp500 miliar. Walhasil, sedikitnya anggaran sebanyak Rp1,25 triliun disiapkan program pengendalian banjir pada 2019.
Di sisi lain, Juaini menyebutkan bahwa proses pembebasan lahan untuk pelebaran alur Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan masih menunggu pembahasan anggaran 2020 rampung.
"Kan ada [rencana] efisiensi anggaran. Jadi [untuk saat ini] kami hold [tahan] dulu," ujarnya.