Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akademisi : Target Penjualan Listrik PLN Harus Realistis

PT PLN (Persero) dinilai perlu membuat target pertumbuhan penjualan listrik yang lebih realistis dengan menyesuaikan pertumbuhan ekonomi setiap daerah dan sektor golongan. 
Pelanggan memeriksa jaringan listrik PLN di salah satu Rusun di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Pelanggan memeriksa jaringan listrik PLN di salah satu Rusun di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) dinilai perlu membuat target pertumbuhan penjualan listrik yang lebih realistis dengan menyesuaikan pertumbuhan ekonomi setiap daerah dan sektor golongan. 

Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Iwa Garniwa menilai selain target pertumbuhan penjualan listrik yang lebih realistis, target pertumbuhan penjualan listrik di setiap sektor golongan perlu diperinci, baik di sektor industri, bisnis, maupun rumah tangga. 

“Selayaknya pertumbuhan listrik harus lebih realistis dan mengacu pada database yang baik, benar, dan terukur. Perlu diperhatikan bahwa Indonesia terdiri dari lebih dari 400 kota atau kabupaten yang pertumbuhan ekonomi tidak merata serta kebijakan RTRW berbeda. Akibatnya, pertumbuhan listrik akan berbeda,” katanya kepada Bisnis, Minggu (3/11/2019). 

Menurutnya, penjualan PLN tidak akan bertambah kalau industri tidak tumbuh. Bahkan, pertumbuhan penjualan listrik PLN bisa turun apabila semakin banyak industri mulai melakukan penghematan energi untuk menekan biaya produksi. 

“Perlu dilakukan kajian atau studi khusus mengenai pertumbuhan ekonomi dan listrik, apa elastisitasnya sudah berubah atau masih sama.” 

Berdasarkan catatan Bisnis, penjualan listrik PLN di sektor industri pada kuartal III/2019 dibanding periode sama tahun lalu adalah sebesar 1,13%. PLN mencatat pertumbuhan penjualan listrik ke sektor industri menjadi yang terendah dibandingkan sektor lainnya. 

Pertumbuhan penjualan listrik tertinggi hingga September 2019 dibandingkan periode sama tahun lalu berasal dari pelanggan sektor sosial yang naik konsumsinya sebesar 10,4%. Disusul kemudian oleh pelanggan bisnis dengan pertumbuhan konsumsi 5,72%, rumah tangga 5,61%, publik 4,11%, dan industri 1,13%. 

Kenaikan jumlah pelanggan tertinggi hingga September 2019 dibandingkan periode sama tahun lalu berada di sektor rumah tangga yang naik sebanyak 3,67 juta pelanggan. Selanjutnya, sektor bisnis yang meningkat 123.800 pelanggan, sosial naik 102.200 pelanggan, publik naik 40.500 pelanggan, dan industri naik 12.700 pelanggan. 

Apabila ditotal, hingga September 2019 jumlah pelanggan PLN secara nasional telah mencapai 74,16 juta pelanggan atau naik 5,5% dari periode sama tahun lalu yang sebanyak 70,28 juta pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper