Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) sedang menyiapkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) untuk jangka waktu 2020—2029, di mana target penjualan listrik disebut tidak setinggi yang dipatok pada RUPTL sebelumnya.
Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat Hariyanto WS mengatakan, akan ada sejumlah target dalam RUPTL yang akan diubah, terutama mengenai pertumbuhan penjualan listrik PLN yang tidak setinggi target RUPTL PLN 2019—2028 sebesar 5,57% per tahun.
Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2019—2038 yang memproyeksi rata-rata pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional sekitar 6,9% per tahun.
Proyeksi tersebut tercapai apabila rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 6,0%, rata-rata inflasi sekitar 3,5%, rata-rata pertumbuhan penduduk sekitar 0,8%, target rasio elektrifikasi sekitar 99,9% pada 2019 dan sekitar 100% pada 2020, serta mengakomodasi semua potensi permintaan.
“Ya kita lihat juga [RUKN], ini kan bukan PLN saja, tetapi plus industri yang lain. Yang jelas kita sedang menyusun [RUPTL], tetapi menyesuaikan RUKN juga,” kata Hariyanto kepada Bisnis, belum lama ini.
Meskipun demikian, Hariyanto tidak memberi penjelasan lebih rinci mengenai rencana target penjualan listrik pada RUPTL 2020-2029.
Sementara itu, Kementerian ESDM telah merilis realisasi RUPTL PLN 2019- 2028 sampai dengan Agustus 2019. Realisasi tersebut berdasarkan laporan setiap 4 bulan yang dilakukan PLN.
Berdasarkan catatan Bisnis, hingga kuartal III/2019 pertumbuhan penjualan listrik PLN naik sebesar 4,18% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Adapun, RUPTL PLN 2019—2028 menargetkan pertumbuhan penjualan listrik PLN selama setahun ini akan sebesar 245.379 GWh.
Namun, dengan capaian Agustus 2019 yang sebesar 158.372 GWh, realisasi hingga saat ini baru mencapai 64,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
