Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Gas Bertahan Sampai Akhir 2019, Minat Investor Bergeser ke Sektor Jasa

Berita mengenai harga gas industri yang tidak akan menguat hingga akhir tahun serta pergeseran minat investor ke sektor jasa menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Jumat (1/11/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai harga gas industri yang tidak akan menguat hingga akhir tahun serta pergeseran minat investor ke sektor jasa menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Jumat (1/11/2019).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

 

Gas Bertahan Sampai Akhir 2019. Pemerintah menjamin harga gas industri tidak akan naik sampai akhir tahun untuk menjaga daya saing industri di tengah situasi perekonomian saat ini. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Istana Kepresidenan, Kamis (31/10).

Minat Investor Bergeser ke Sektor Jasa. Manufaktur tidak lagi menjadi primadona investasi. Investor semakin berminat menanamkan modalnya di sektor jasa sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintah.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sektor industri manufaktur selama Januari—September 2019 hanya Rp147,3 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2018 Rp169,7 triliun.

Sukanto Tanoto Lepas Konsesi Seluas 41.000 Hektare. Perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerasi Sukanto Tanoto, PT ITCI Hutani Manunggal (IHM), melepas konsesi lahan 41.000 hektare karena akan digunakan sebagai lokasi ibu kota negara di Kalimantan Timur.

Penerimaan Cukai Capai Rp122,2 Triliun. Realisasi penerimaan cukai sampai 30 Oktober 2019 mencapai Rp122,2 triliun atau 73,8% dari target APBN 2019 yang senilai Rp165,5 triliun.

Capaian tersebut ditopang oleh cukai hasil tembakau (CHT) senilai Rp116,7 triliun, naik Rp15,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2018, dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang mencapai Rp5,3 triliun.

Komoditas Pangan Picu Inflasi. Kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan diprediksi akan menjadi penyebab inflasi pada Oktober 2019. Sejumlah ekonom memperkirakan, tingkat infl asi pada Oktober berada pada kisaran 3,2% secara year-on-year (yoy). Sementara itu, berdasarkan konsensus Bloomberg, rata-rata inflasi pada Oktober adalah sebesar 3,29% (yoy), dengan estimasi atas 3,5% (yoy) dan estimasi bawah sebesar 3,10% (yoy).

Fiat Crysler & Peugeot Jalin Aliansi. Tren aliansi di industri kendaraan bermotor bakal berlanjut. Fiat Crysler Automobiles telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pemilik merek Peugeot, PSA Group. Keduanya sepakat untuk membangun produsen mobil terbesar keempat di dunia melalui skema share swap 50—50.

Hong Kong Alami Resesi. Hong Kong jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya pada kuartal III/2019 akibat aksi protes anti-pemerintah yang semakin intensif dan perang dagang yang berkepanjangan. Aksi protes yang berlangsung selama 5 bulan terakhir telah menghancurkan sektor ritel dan pariwisata kota yang dikuasai China itu.

Negosiasi AS-China Kembali Tertunda. Negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali tertunda setelah Chili secara mengejutkan membatalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper