Bisnis.com, JAKARTA -- Mulai Minggu (27/10/2019), jalur Puncak akan mulai menerapkan uji coba sistem rekayasa lalu lintas 2-1 sebagai upaya mengurai kemacetan di jalur tersebut setiap akhir pekan.
Sistem tersebut menggantikan sistem satu arah alias buka tutup, yang selama ini dijalankan. Untuk itu, sebanyak 350-400 petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP dikerahkan.
Para petugas disebar untuk membantu pengguna jalan maupun masyarakat setempat terkait perubahan sistem rekayasa lalu lintas ini. Adapun sistem 2-1 membagi seluruh ruas jalan menjadi tiga lajur untuk kedua arah.
"Terutama di tujuh titik simpang keluar masuk, karena jalur ini bukan hanya milik polisi tapi masyarakat juga," terang Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris M. Fadli seperti dilansir Tempo, Minggu (27/10).
Dia pun mengimbau masyarakat untuk mengatur waktu jika ingin ke Puncak. Fadli menuturkan sistem 2-1 memungkinkan akses dari arah Jakarta ke Puncak atau sebaliknya terbuka setiap saat.
"Jadi kalau kebutuhannya pergi siang, ya lebih baik berangkat siang. Disesuaikan saja, tak perlu lagi berbondong-bondong pagi," ujarnya.
Baca Juga
Untuk putaran balik, Fadli mengungkapkan telah disiapkan tujuh titik. Masyarakat atau pengguna jalan yang akan putar arah pun dijanjikan akan dibantu oleh personel polisi agar tidak terjadi hambatan.
Namun, warga yang putar balik disarankan mencari titik jalan yang memiliki sisi ruas dan badan jalan yang lebar.
"Ketika dia mau putar balik, ambil ke sisi jalan dulu dan langsung ikut jalurnya, jadi tidak maju mundur," lanjutnya.
Pada Minggu (27/10), arah Puncak diberikan 2 lajur dan arah sebaliknya 1 lajur. Sosialisasi sistem baru terpantau dilakukan dengan papan imbauan dan pemberitahuan oleh aparat terkait.
