Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia masih optimis memasang target prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 bisa mencapai 5,3% didorong oleh perbaikan iklim dunia usaha dan peningkatan daya beli masyarakat.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa meningkat dari tahun ini seiring dengan kenaikan pertumbuhan kredit baru yang diprakirakan mulai kuartal IV/2019.
Apalagi, Perry berharap sejumlah pelonggaran kebijakan makroprudensial dan moneter yang sudah diambil BI dalam tiga bulan terakhir bisa memberikan stimulus tambahan bagi para investor.
Dia memerinci, jika dilihat dari target defisit anggaran, pemerintah selaku pemangku kebijakan fiskal juga telah mendorong daya beli dengan mengambil langkah meningkatkan defisit anggaran.
Dia menilai, langkah Kementerian Keuangan adalah juga bentuk counter cyclical policy untuk mendorong konsumsi masyarakat bisa menggeliat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Opsi lain adalah spending cut, tetapi ini defisit menjadi 2,2%, maka pengeluaran terus didorong memberi stimulus fiskal pada pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan,” kata Perry di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga
Dia menambahkan, langkah ini diyakini sejalan dan selaras dengan langkah Bank Indonesia. Sehingga, target pertumbuhan 5,3% bisa tercapai.
KUARTAL III STAGNAN
Meski demikian, Perry tak menampik bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2019 masih akan berada pada kisaran 5,05%. Bisnis mencatat, angka ini tidak jauh berbeda dari kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I/2019, rata-rata hanya 5,05% saja.
Secara keseluruhan Perry menyatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2019 akan cenderung berada pada titik tengah 5,0%-5,4. Awalnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2019 diharapkan bisa mencapai 5,1%.
“Namun pemantauan terakhir ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2019 akan berada di sekitar 5,05%,” kata Perry.
Dia menyatakan, secara umum konsumsi setelah kuartal III/2019 membaik, dan konsumsi rumah tangga bisa bergerak sekitar 5,% lebih.
Perbedaannya, pada kuartal III/2019 ini, pertumbuhan ekonomi tidak banyak ditopang oleh Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) pasca Pemilu.
