Bisnis.com, JAKARTA - PT. Adhouse Clarion Events kembali menggelar pameran Indonesia Properti Expo yang diselenggarakan pada 16-24 November 2019 di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Pameran properti ini merupakan gelaran ke 37 kalinya dan didukung oleh Kementerian BUMN Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, DPD REI DKI Jakarta dan PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk, sebagai Official Bank Partner.
Indonesia Properti Expo kali ini optimis dapat membantu kenaikan pasar properti yang sempat lesu selama beberapa waktu terakhir.
“Kami optimis acara kali ini bisa menjadi titik balik perkembangan pasar properti. Acara ini akan
diramaikan oleh banyak pengembang properti, mulai dari perumahan subsidi, apartemen hingga
perumahan eksklusif, seperti Metropolitan Land, Rancamaya dan Riscon” ujar Gad Permata, Vice
President PT. Adhouse Clarion Events, selaku penyelenggara Indonesia Properti Expo dalam keterangan resminya.
Arvin F. Iskandar selaku Sekretaris Jendral dari DPD REI Jakarta mengatakan tahun 2019 dirasa menjadi titik balik dari perubahan nasib pasar properti.
Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya jumlah pengembang subsidi pun menjadi energi tambahan bagi industri ini dan diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para
target industri dan pengembang.
“Kenaikan harga di pasar 0,4 persen dan realisasi penjualan yang meningkat 20 persen dalam
sektor perumahan mengindikasikan bahwa penyerapan pasar cukup baik dan akan terus membaik hingga beberapa waktu ke depan” lanjut Arvin.
Direktur Layanan Pusat Pengelolaan Dana
Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Drs H. Agusny Gunawan mengungkapkan penyelenggaraan pameran seperti Indonesia Properti Expo ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk memiliki rumah, karena pada kegiatan ini hadir 35 pengembang subsidi dengan total proyek sebanyak 55 proyek turut
membantu perkembangan pasar properti lewat edukasi satu tempat mengenai penyediaan
properti.
Sebagai informasi, dari tahun 2010 hingga 2019 pemerintah telah menyalurkan 644.067 unit rumah atau setara dengan 43.21 triliyun. Selain itu, banyak pilihan yang tersaji dalam satu tempat membuat para calon pemilik properti dapat membandingkan langsung dengan lebih mudah dan disesuaikan dengan kebutuhan, serta kemampuan.
“Dengan semakin meningkatnya minat MBR dalam memiliki rumah artinya peluang pengembang
untuk membangun rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan semakin terbuka
lebar,” lengkap Agusny.
PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk,. sebagai Official Bank Partner dari Indonesia Properti Expo pun optimis perkembangan pasar properti akan dimulai dari sekarang.
Pasalnya, pengembang-pengembang telah didukung sejalan dengan pembangunan negara yang makin berkembang, baik secara infrastruktur maupun sumber daya edukasi yang mendukung. Indonesia Properti Expo merupakan salah satu bagian dari jalan pengedukasian masyarakat terhadap bisnis properti dan mampu menampilkan oposisi realita dari apa yang ditakuti masyarakat terhadap investasi properti. Selain itu, BTN juga menjalin kerjasama dengan para
pengembang dengan program-program menarik sehingga memudahkan konsumen untuk dapat
membeli rumah dengan memanfaatkan fasilitas KPR yang disediakan oleh BTN.
“Masyarakat hanya tinggal perlu diberikan informasi lebih lengkap mengenai apa yang bisa mereka dapatkan, bagaimana cara dan alasan lebih kuat mengapa properti bisa jadi salah satu cara mereka berinvestasi di masa depan,” ujar Suryanti Agustinar, Executive Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk.