Bisnis.com, JAKARTA -- Garuda Indonesia Group bakal melakukan uji coba pertama untuk operasional pesawat tanpa awak atau unmanned aircraft vehicle (UAV) khusus kargo pada Januari 2020.
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan, sudah menyiapkan dua unit UAV berjenis Beihang BZK-005. Pesawat ini mampu menempuh jarak terjauh hingga 1.200 kilometer dengan waktu terbang maksimal 4 jam.
"UAV yang kami operasikan akan dilakukan trial plan pada Januari 2020, dengan rencana operasionalnya pada 2021," katanya, Selasa (22/10/2019).
Dia menambahkan beberapa lokasi yang menjadi uji coba antara lain Sulawesi, Maluku, Aceh, dan Kalimantan. Masa uji coba di beberapa daerah terpencil (remote area) tersebut akan dilakukan selama 3 bulan.
Menurutnya, di wilayah tersebut memiliki potensi pasar kargo udara yang tinggi, tetapi fasilitas pengangkutnya masih sedikit. Kalimantan dan Sumatra memiliki produk perkebunan, sedangkan Maluku dan Sulawesi kaya akan produk perikanan.
Garuda akan mencoba untuk membidik pasar tersebut dengan tingkat keselamatan dan keamanan operasional yang tinggi. Dia berharap hal itu bisa membantu menekan biaya logistik hingga 30 persen.
Baca Juga
Persiapan operasional kargo UAV tersebut sudah diinisiasi perusahaan sejak Mei 2019. Emiten berkode GIAA hingga saat ini terus berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan mengenai aspek kepatuhan regulasinya (compliance).
Garuda berencana mendatangkan 150 unit UAV dengan perincian 100 unit fixed wing dan 50 unit rotary wing yang bisa melakukan lepas landas maupun pendaratan secara vertikal (vertical take off landing/VTOL).