Bisnis.com, JAKARTA -- Garuda Indonesia Group telah menyiapkan skema kerja sama dengan Merpati Nusantara Airlines khususnya untuk menggarap angkutan kargo udara di Indonesia bagian timur.
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha PT Garuda Indonesia Tbk Mohammad Iqbal menyatakan pertimbangan perseroan memilih mengembangkan usaha kargo karena adanya kekurangan kapasitas di antara maskapai lain. Di sisi lain, pertumbuhan sektor kargo secara nasional mencapai dua digit per tahun.
"Bisnis kargo ini kekurangan kapasitas. Kalau pemain pesawat penumpang sudah banyak, coba lihat ada Lion Air, Garuda, Citilink, Sriwijaya," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (17/10/2019).
Dalam skema kerja sama Garuda dan Merpati, paparnya, Merpati akan menjadi agen kargo. Adapun, anak usaha Garuda yaitu Citilink sebagai pengangkut kargo untuk beberapa rute, misalnya Jayapura--Wamena atau Timika--Wamena pergi pulang.
Pendapatan Merpati sebagai agen kargo, imbuhnya, akan digunakan untuk membayar pesawat yang dioperasikan Garuda Group. Bila pendapatannya sudah stabil, tegasnya, Merpati bisa menggunakan pesawat sendiri yang sebelumnya harus diperbaiki dan disertifikasi kembali.
Sementara itu, Direktur Utama Merpati Airlines Asep Ekanugraha mengatakan, pada tahap awal akan menggunakan pesawat yang dioperasikan oleh Citilink dan fokus pada pengiriman rute wilayah timur. Kerja sama tersebut murni merupakan bentuk dari sinergi BUMN.
Baca Juga
"Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam memanfaatkan resources yang ada dalam konteks sinergi BUMN. Saya harus katakan tidak ada merger, saya tidak mau menafsirkan apapun," kata Asep.