Bisnis.com, SIDOARJO — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) tengah mencari pasokan gas tambahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jawa Timur.
Saat ini, total permintaan gas bumi di Jatim sebanyak 170 juta kaki kubik per hari (MMscfd), sementara pasokan yang dapat dialirkan PGN sebanyak 141 MMscfd.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan pihaknya akan menerima pasokan gas dari proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) sebanyak 72 MMscfd.
Selain mengandalkan tambahan pasokan gas dari fasilitas penyimpanan dan regasifikasi Terminal LNG Teluk Lamong, pihaknya juga punya alternatif pasokan dari Kilang Bontang yang lokasinya relatif dengan dengan Terminal LNG tersebut.
Gigih menambahkan pasokan LNG akan dicampur dengan pasokan gas pipa sehingga menjaga harga tetap kompetitif. "[Terminal LNG Teluk Lamong] butuh satu sampai dua kargo LNG per bulan," ujarnya, Jumat (18/10/2019)..
Sejauh ini progres proyek Terminal LNG Teluk Lamong telah melalui tahap perizinan Amdal dan bersiap melakukan konstruksi.
Pengembangan terminal LNG ini merupakan upaya PGN untuk memenuhi kebutuhan gas bumi yang terus meningkat khususnya di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Dalam membangun terminal LNG dengan kapasitas 40 juta kaki kubik per hari (MMscfd) tersebut, PGN bekerja sama dengan dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Proyek yang terbagi dalam tiga fase itu ditargetkan mulai beroperasi akhir 2019 dan rampung keseluruhan pada 2023.