Bisnis.com, MAJALENGKA – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia menambah fasilitas Instrumen Landing System (ILS) dan Doppler VHF Omni-directional Range (DVOR) di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
Peralatan navigasi tersebut disediakan guna menunjang komunikasi dan informasi ketepatan arah kepada pilot saat mendekati landasan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Kepala Unit Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia/AirNav Indonesia Kertajati Muksin menyatakan rencananya Instrumen Landing System (ILS) dapat mulai dioperasikan pada akhir Oktober 2019.
Saat ini, fasilitas ILS dibangun terdiri atas dua jenis navigator yakni Localizer untuk menentukan centerline penerbangan serta glide path sebagai navigasi penentuan kemiringan pesawat saat melakukan penerbangan.
Sementara DVOR sebagai alat bantu navigasi udara yang dapat memberikan informasi arah kepada pesawat udara terhadap bandara dengan azimuth tertentu dan daerah frekuensi kerjar DVOR yaitu 108 Mhz – 118 MHz itu akan terpasang di Kertajati pada Februari 2020 mendatang.
Muksin menyatakan tengah membangun dua jenis peralatan navigasi tersebut di Kertajati dengan nilai investasi berkisar Rp32 miliar untuk membangun ILS dan DVOR.
Baca Juga
”Tahun depan alat navigasi ini sudah terpasang di Kertajati dan memudahkan pilot dalam melakukan pendaratan,” tuturnya, Kamis (10/3/2019).
Saat ini, lanjutnya, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Kertajati telah dilengkapi fasilitas penunjang performance Based Navigation (PBN) sebagai pendukung penerbangan saat menghadapi cuaca buruk dengan dilengkapi peralatan yang memenuhi persyaratan RNP dan RNAV. ”Alat bantu navigasi di monitor ketepatannya, integritasnya, ketersediannya, fungsinya dan terus menerus,” ujarnya.
PBN ini tidak tergantung dengan alat bantu tradisional navigasi lateral di darat sepeti VOR /ADF tetapi berdiri sendiri di pesawat (seperti INS/IRS) atau space based (Dari ruang udara umumnya di luar angkasa sperti GNSS (Global Navigation Satellite System), yang secara umum kita kenal dengan GPS sebagai trade mark satelit navigasi.